> >

Pengamat Nilai Peluang Ganjar Menang Pilpres 2024 Sangat Besar Jika Dipasangkan dengan Sosok Ini

Rumah pemilu | 2 Mei 2023, 11:20 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat proses perekaman video singkat untuk kanal Youtube pribadinya yaitu Ruang Ganjar, Rabu (19/5/2021). (Sumber: Humas Pemprov Jawa Tengah)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Marianus Kleden, menilai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Ganjar Pranowo, berpeluang memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

Namun, syaratnya harus menggandeng sosok yang tepat sebagai calon wakil presiden atau cawapres untuk mendulang suara pemilih.

Baca Juga: Saat Jawab Bacawapres Ganjar, Megawati Diberi Secarik kertas Oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Menurut Mariana, salah satu sosok yang tepat untuk mendampingi Ganjar Pranowo demi memenangi Pilpres adalah dengan dengan menggandeng Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai cawapres.

Mariana menjelaskan sosok Ridwan Kamil diketahui sejauh ini mendapat dukungan yang sangat kuat dari masyarakat Jawa Barat.

Jika Ganjar mendapat dukungan kuat di Jawa Tengah dan Jawa Timur dipasangkan dengan Ridwan Kamil yang mendapat dukungan kuat di Jawa Barat, kata Mariana, maka peluang memenangkan pilpres cukup besar.

Selain itu, lanjut Mariana, peluang untuk memasangkan figur dari kalangan nahdliyin juga ada, misalnya dengan Mahfud MD.

Tetapi, sosok Mahfud MD, kata Maariana Kleden, dikenal sangat kuat dengan prinsip sehingga bisa membuat negosiasi di tingkat elit sulit terjadi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Terima 12 Pimpinan Buruh, Ini yang Dibicarakan..

Dari kalangan lain, kata dia, yang mungkin lebih berpeluang menjadi cawapres yaitu Erick Thohir yang saat ini sedang menjabat Menteri BUMN.

Termasuk, Marianus menyebutkan figur lain yang dianggap fleksibel mendayung di antara arus nasionalis dan Islamis, yaitu Sandiaga Uno.

"Namun situasi masih sangat fleksibel dan beberapa tokoh itu dan lainnya memiliki peluang untuk menjadi cawapres," katanya dikutip dari Antara pada Selasa (2/5/2023).

Sementara itu, Marianus menilai tidak mudah untuk mengajak koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) untuk bergabung dengan PDI Perjuangan atau PDIP dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Koalisi KIR yang terdiri atas PKB dan Gerindra tentu bisa diajak bergabung dengan PDIP tapi dengan posisi tawar yang tidak mudah," katanya.

Baca Juga: Soal Pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Megawati: Ditunggu Saja

Marianus menyampaikan hal itu berkaitan dengan peluang koalisi kedua partai politik tersebut untuk menghadapi Pilpres 2024.

Marianus mengatakan, PDIP yang telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden bisa menawarkan koalisi KIR yang terdiri atas Partai Gerindra dan PKB dengan posisi calon wakil presiden.

"Namun, sosok yang ditentukan sebagai cawapres dari KIR tidaklah mudah
Mau dipasangkan siapa yang jadi cawapres," ujarnya.

 

"Yang dihitung tentu saja bukan hanya dukungan suara tetapi apakah ideologi nasional tetap dominan."

Namun, kata Marianus, tokoh PKB lebih diperhitungkan ketimbang Prabowo Subianto. Sebab, kata dia, Ganjar Pranowo akan mempertimbangkan dukungan yang kuat dari kalangan pemilih Islam.

Seperti diketahui, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Sasar Basis Pemilih Jokowi di Pilpres

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu.

Namun, syaratnya harus memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU