> >

Jokowi kembali ke Jakarta di Tengah Isu PDI-P Bakal Umumkan Ganjar Jadi Capres

Rumah pemilu | 21 April 2023, 12:41 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pasar Mendenrejo, Blora, Jawa Tengah, Jumat (10/3/2023). (Sumber: Biro Setpres)

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali ke Jakarta usai beberapa hari lalu telah tiba di Solo, Jawa Tengah. 

Kembalinya Kepala Negara ke Jakarta ini di tengah isu menguatnya kalau PDI-P bakal umumkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi capres di Pilpres 2024.

"Betul, Presiden ke Jakarta untuk agenda internal," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/4/2023).

Baca Juga: Relawan Ganjarian Spartan: Saya Dengar PDI-P akan Umumkan Ganjar sebagai Capres Hari Ini

Kendati demikian, Presiden dipastikan akan kembali ke Surakarta, Jawa Tengah, pada Jumat sore nanti untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga di sana sesuai rencana.

"Sore nanti akan kembali ke Solo, untuk Salat Id dan berlebaran dengan keluarga pada esok hari," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto meminta kepada seluruh kader untuk bersiap diri dalam menyongsong gelaran Pilpres 2024. Sebab, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bisa mengumumkan nama capres kapan saja.

 

"Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis maupun secara struktural. Setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," kata Hasto, Jumat (21/4). 

Ia memberikan sinyal ihwal kapan pengumuman itu akan dilakukan oleh Megawati. Salah satunya seperti pada Mei, Juni, dan Agustus 2023.

"Kami tegaskan kembali bahwa keputusan capres PDI Perjuangan akan diumumkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat," ujarnya.

Menurut dia, momentum yang tepat itu bisa kapan saja, dan keputusan akan diambil dengan berbagai pertimbangan, baik pertimbangan terhadap dinamika dunia maupun nasional, mempertimbangkan berbagai kriteria kepemimpinan diikuti dengan refleksi dan doa, berkomunikasi transendental dengan Yang Mahakuasa.

Hasto mengatakan, partainya melihat banyak momentum historis dan ideologis yang sangat penting bagi masa depan pada waktu-waktu ke depan.

Pada bulan Mei, misalnya, pada tanggal 20 Mei tidak hanya ditetapkan oleh Bung Karno sebagai Hari Kebangkitan Nasional, tetapi juga pada tanggal 20 Mei 1965 Bung Karno mendirikan Lemhannas.

Baca Juga: Berlebaran di Solo, Jokowi Bagikan Amplop ke Buruh Gendong Pasar Legi dan Pasar Gede

"Lembaga strategis tersebut berfungsi menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin, baik sipil, militer, kelompok fungsional progesional, pusat, daerah, dan semua di-blended menjadi calon pemimpin dengan kesadaran geopolitik. Ini salah satu contoh momen historis yang ada," ujar Hasto.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU