> >

KKB Dinilai Merusak Kedamaian di Papua, Anggota DPR Dave Laksono Beri Pernyataan Keras

Peristiwa | 17 April 2023, 21:09 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono. (Sumber: dpr.go.id )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dave Laksono memberikan peringatan keras. Dave ingin Kelompok Kriminal Besenjata (KKB) Papua bisa segera diberantas.

Dave mengatakan ulah KKB Papua yang menyandera pilot Susi Air asal Selandia Baru, dan serangan terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melakukan pencarian adalah sebuah kejahatan separatis.

Ia menegaskan mereka harus diberantas, karena merusak kedamaian di Papua.

Baca Juga: Kontak Tembak KKB dan TNI dalam Pencarian Pilot Susi Air di Papua Disorot Media Barat

“Kejahatan separatis untuk memecah belah bangsa, semua pergerakan itu harus dikupas, mulai yang berbuat, mendanai dan menyokong dari sana-sini harus diusut dan dikejar,” tutur Dave, Senin (17/4/203).

“Pemerintah harus bersikap tegas bukan dengan melakukan soft, jangan beri simpati kepada mereka yang menginjak hak asasi manusia, sebab kedamaian Papua terganggu, pendidikan rusak,” katanya.

Putra dari mantan Ketua DPR, Agung Laksono itu meminta pemerintah bertindak tegas.

Ia juga menyerukan agar TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menindak tegas KKB Papua.

Pernyataan Dave muncul setelah TNI yang tengah melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air bernama Philips Merthens diserang.

Baca Juga: Kronologi Pratu Arifin Gugur saat Cari Pilot Susi Air, Korban Jatuh ke Jurang Akibat Diserang KKB

Merthens sebelumnya disandera oleh KKB setelah mendaratkan pesawatnya di Nduga untuk menurunkan penumpang pada Februari lalu.

Tak lama kemudian muncul foto yang memperlihatkan Merthens tengah dikelilingi oleh pria bersenjata.

Diketahui salah satu prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Rider 321/ Galuh Taruna bernama Pratu Miftahul Arifin juga dilaporkan gugur.

Ia gugur saat baku tembak dengan KKB di Mugi-Mam, Kabupatan Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023) sore.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU