> >

Kronologi Pratu Arifin Gugur saat Cari Pilot Susi Air, Korban Jatuh ke Jurang Akibat Diserang KKB

Peristiwa | 16 April 2023, 19:04 WIB
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023). (Sumber: ANTARA/Tri Meilani Ameliya)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang anggota TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna dilaporkan gugur saat mencari pilot maskapai Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengatakan, hingga saat ini baru satu prajurit Yonif 321/GT yang dilaporkan gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Baca Juga: Prajurit Satgas Tengkorak TNI Gugur Kontak Senjata dengan KKB, Korban Tertembak di Perut dan Tangan

"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang,” kata Laksda Julius dalam konferensi persnya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta pada Minggu (16/4/2023).

Julius mengungkapkan, seorang prajurit TNI yang dilaporkan gugur itu bernama Pratu Miftahul Arifin atau biasa dikenal Pratu Arifin.

“Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius.

Ia mengatakan, Pratu Arifin gugur pada Sabtu (15/4) pukul 16.30 WIT.

Adapun kronologinya berawal ketika Pratu Arifin bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT sedang mencoba menyisir wilayah Mugi, Kabupaten Nduga.

Menurut Julius, para prajurit TNI tersebut berencana untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera oleh KKB.

Baca Juga: Kontak Tembak TNI dan KST di Nduga Papua, Panglima Perintahkan Pencarian dan Bantuan Tempur Maksimal

Namun, tak lama kemudian, terjadi serangan dari KKB kepada para prajurit TNI tersebut.

Akibat serangan itu, Pratu Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.

Anggota TNI yang lain tak tinggal diam melihat Pratu Arifin terperosok jurang.

Mereka mencoba menolongnya. Namun, di saat yang sama kembali terjadi serangan.

"Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," ucap dia.

Pascainsiden penyerangan itu, Julius mengimbau kepada seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI.

Termasuk, lanjut dia, tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.

"Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami agar tidak simpang siur," tutur dia.

Baca Juga: Maksimalkan Pencarian Pilot Susi Air, TNI Kirim Pasukan Organik ke Papua Bantu Polisi

Julius meminta dukungan semua pihak terkait dengan keberhasilan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang tengah disandera itu.

Ia meminta doa masyarakat agar almarhum Pratu Arifin diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

"Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya," ucap dia.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU