> >

Demokrat kepada PKN dan Moeldoko: Jangan Adu Domba Kami dengan Anas Urbaningrum

Politik | 13 April 2023, 16:05 WIB
Terpidana kasus korupsi Pembangunan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang Anas Urbaningrum (kiri) mengikuti sidang lanjutan pengajuan peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (29/6). (Sumber: ANTARA FOTO/Reno Esnir)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron meminta seluruh kader Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko berhenti membenturkan partainya dengan Anas Urbaningrum. 

Baca Juga: Isu Duet Anas Urbaningrum-Moeldoko untuk Jegal AHY, Demokrat Optimistis Kader Berpihak pada Partai

"Berhentilah kubu Moeldoko dan PKN untuk terus mengadu domba keberadaan Anas terhadap Partai Demokrat, tidak ada masalah," kata Herman di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Menurut Herman, pidato Anas usai keluar dari penjara, tidak menyinggung soal Partai Demokrat. 

"Ini kan hanya diadu domba saja apakah itu oleh kubu PKN maupun kubu Moeldoko," tandasnya.

Bahkan, kata dia, dalam pernyataannya terlihat Anas lebih mengedepankan politik persahabatan, dibandingkan politik permusuhan. 

"Bahkan dalam statement-nya bahwa Anas itu lebih suka pada politik persahabatan, bukan politik permusuhan," kata Herman.

Sebelumnya, Anas Urbaningrum berpidato di depan loyalisnya yang berkerumun di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Selasa (11/4/2023).

Dalam pidatonya, mantan Ketum Partai Demokrat itu meminta maaf kepada sejumlah pihak. 

"Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya di tempat ini (di dalam Lapas) akan mati membusuk. Kalau ada yang berpikir di tempat ini saya jadi bangkai fisik dan bangkai sosial," kata Anas, dilansir dari Tribunnews

"Minta maaf, alhamdulillah tidak terjadi," tambahnya.

Baca Juga: 8 Tahun Masa Tahanan, Anas Urbaningrum Bebas Pada 11 April 2023

Selain itu, ia juga bicara tentang demokrasi dan kejujuran. 

"Tidak boleh pertandingan pakai teknik lama nabok nyilih tangan. Para aktivis tidak tertarik ikut pertandingan kalau tidak jujur," ujarnya.
 

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU