> >

PKB Sebut Pembentukan Koalisi Besar di Pilpres 2024 Sulit Terwujud, Ini Alasannya

Rumah pemilu | 3 April 2023, 17:26 WIB
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyebut pembentukan koalisi besar di Pilpres 2024 sulit terwujud karena akan terbentur saat menentukan sosok capres-cawapres yang akan diusung. 

Menurut dia, hingga saat ini dari koalisi partai yang sudah ada saja belum ada yang menentukan pasangan capres-cawapres untuk diajukan pada pesta demokrasi nanti.

Baca Juga: PDIP Bantah Tak Diikutkan dalam Pembentukan Koalisi KIR-KIB Pemilu 2024

Koalisi besar ini merupakan penggabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar, PAN serta PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bentukan Gerindra dan PKB. Presiden Joko Widodo memberikan sinyal merestui terbentuknya koalisi besar ini.

"Apakah mungkin koalisi besar? Mungkin saja, dalam politik semua serbamungkin, namun fakta perjalanan, masing-masing koalisi yang ada, belum mampu memunculkan calon presiden dan wakil presidennya, padahal itu sudah menjadi satu koalisi. Nah penggabungan menjadi koalisi besar, apakah tidak rumit? Saya melihatnya masih rumit," kata Jazilul kepada wartawan, Senin (3/4/2023).

Ia menjelaskan, dari koalisi yang ada, belum ada satu pun yang sudah final memutuskan pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024. 

KIB hingga kini belum memutuskan pasangan capres-cawapres dan rencananya baru akan diputuskan menjelang pendaftaran pasangan capres cawapres. 

Sementara KKIR dan menyerahkan penentuan pasangan capres-cawapres kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Lalu, Koalisi Perubahan bentukan NasDem, Demokrat dan PKS, baru menyepakati bakal capres, yakni Anies Baswedan. 

PDIP sendiri masih menunggu keputusan dari Ketum Megawati Soekarnoputri, meskipun tokoh dengan elektabilitas capres tertinggi saat ini adalah kader PDIP, Ganjar Pranowo.

"Faktanya dari realitas yang ada ini, belum mampu memutuskan siapa calon presiden dan calon wakil presidennya baik KKIR, KIB dan Koalisi Perubahan. Kerumitannya ada di situ."

"Jika nanti berkoalisi atau koalisi besar itu, bukannya lebih rumit lagi? Apakah nanti terkait pengambilan keputusan terkait capres dan cawapres dengan koalisi yang besar, pakai ukuran dan standar apa memutuskannya. Orang kami berdua (Gerindra-PKB) saja kesulitan memutuskan, apalagi berlima (Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PPP)," katanya.

Anggota Komisi III DPR RI itu menambahkan, kemenangan di Pilpres 2024 itu tidak ditentukan besar atau kecilnya koalisi. Sebab, yang menentukan kemenangan di Pilpres 2024 adalah figur capres dan cawapres yang akan diusung.

"Belum tentu, tergantung siapa calon presiden dan wakil presidennya. Karena khusus untuk pemilihan presiden atau pilpres, publik menilai siapa calonnya, bukan koalisi partainya, sebesar apapun koalisinya, kalau penentuan capres-cawapres tidak sesuai dengan harapan masyarakat, yah kalah," katanya.

Baca Juga: Ditanya Soal Koalisi 5 Partai Yang Hadir di Silaturahmi Ramadan PAN, Jokowi: Cocok!

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan peleburan KIB dan KKIR cocok. Meskipun, kata Jokowi, keputusan peleburan kedua koalisi tersebut tergantung ketua umum masing-masing parpol.

"Cocok, saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan partai," ujar Jokowi usai agenda Silaturahmi Ramadan yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) di Kantor DPP PAN Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).


 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU