> >

Gagal Gelar Piala Dunia U20, PP Muhammadiyah ke PSSI: yang Mendesak Benahi Sepak Bola dan Timnas

Politik | 31 Maret 2023, 07:12 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti soal Indonesia dicopot sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. (Sumber: Muhammadiyah.or.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Usai Indonesia resmi statusnya dicopot jadi tuan rumah Piala Dunia U20, PP Muhammadyah minta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI agar alihkan fokus benahi sepak bola Tanah Air. 

Permintaan itu diungkapkan Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang menyarankan, pembenahan prestasi sepak bola sudah mendesak. 

Ia menyebut, upaya ini sebagai bagian dari mengangkat prestasi sepak bola Indonesia. 

“Yang mendesak dan tidak kalah pentingnya adalah membenahi sepak bola di dalam negeri sehingga timnas Indonesia bisa berprestasi di perhelatan sepak bola dunia," kata Abdul dalam keterangannya, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: Gubernur I Wayan Koster: Atas Sikap Tolak Israel, Terima Kasih Warga Bali Memahami dan Dukung Saya

Menurut Abdul Mu'ti, timnas sepak bola yang bisa berprestasi di pentas dunia tentu lebih membanggakan dan membahagiakan dibandingkan hanya menjadi tuan rumah Piala Dunia. 

Selain itu, ia minta agar masyarakat menerima keputusan FIFA dengan kepala dingin.

Ia juga menyebut, pemerintah dan PSSI sudah maksimal, tapi keputusan di tangan FIFA. 

"Masyarakat hendaknya menyikapi keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 dengan jernih dan kepala dingin," jelasnya. 

"Terlepas dari adanya kelompok yang pro dan kontra, pemerintah dan PSSI telah berusaha maksimal," ujar Abdul.

Baca Juga: Pemain U20 Asal Bali ke Gubernur Koster: Saya Malu, Hanya Ingin Main Bola, Kenapa Dicampur Politik?

Abdul juga berharap perdebatan terkait persoalan itu diakhiri dan tidak saling menyalahkan karena dianggap bisa mengganggu kerukunan bangsa.

Apalagi, kata dia, sebentar lagi bakal ada Pemilu 2024.

"Menjadi tuan rumah Piala Dunia tentu sangat penting dan membanggakan, tetapi keutuhan dan persatuan bangsa jauh lebih penting dan sangat diperlukan, terutama menghadapi tahun politik 2024," ucap Abdul Mu'ti.

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU