Sebelum Bakar Rumah Guru, KKB Tembaki Markas TNI, Polisi Minta Warga Waspada karena Nyawa Taruhannya
Hukum | 30 Maret 2023, 07:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengungkapkan ada laporan terkait kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di kawasan Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Dari laporan yang diterima pihaknya, kata Mathius, terungkap bahwa sebelum membakar rumah milik seorang guru, KKB terlebih dahulu menembaki markas TNI yakni Kodim persiapan.
Baca Juga: Kondisi Terbaru Pilot Susi Air yang Disandera KKB Disebut sedang Sakit, Polisi: Punya Riwayat Asma
Mathius menuturkan, rentetan aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB tersebut terjadi pada Selasa, 28 Maret 2023.
"Aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB pimpinan Jelek Waker dan Numbuk Telenggen itu tidak ada korban jiwa," kata Kapolda Papua di Jayapura, Rabu (29/3/2023).
Mathius mengakui akibat maraknya aksi kekerasan yang dilakukan KKB di beberapa wilayah di Tanah Papua khususnya Provinsi Papua Tengah, pihaknya mengingatkan semua warga agar waspada.
Bagi masyarakat yang bermukim di daerah yang masuk kategori rawan, dia mengingatkan agar senantiasa waspada terutama saat beraktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Buntut Tukang Ojek Dibunuh, TNI dan Polri Membalasnya Tembak Mati 3 Anggota KKB
"Warga yang berprofesi sebagai tukang ojek hendaknya waspada dan jangan tergiur ongkos yang ditawarkan untuk mengantar ke wilayah yang rawan," ujar Mathius.
Kapolda Papua berharap imbauan yang sudah seringkali disampaikan itu hendaknya diperhatikan, karena bila lengah maka nyawa menjadi taruhannya.
Kepada anggota Polri, pihaknya juga mengimbau agar tidak mudah terpancing dengan aksi-aksi penembakan yang dilakukan KKB.
Sebab, ada beberapa kasus yang memang itu sengaja dilakukan KKB, sehingga anggota keluar dan mengejar tanpa perhitungan yang akhirnya menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga: Detik-Detik KKB Bunuh Tukang Ojek, Korban Ditembak dari Belakang saat Tunggu Pelaku Bayar Ongkos
"Waspada dan senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak sebelum mengambil tindakan yang akhirnya berdampak pada kehilangan anggota dan senjata serta amunisi," tutur Kapolda Papua.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV