Soal Polemik Israel di Piala Dunia U20, Dosen UMY Pertanyakan Kapasitas Para Penolak
Politik | 29 Maret 2023, 15:59 WIBSLEMAN, KOMPAS.TV - Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sekaligus peniliti budaya sepak bola, Fajar Junaedi mempertanyakan kapasitas para penolak Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023.
Fajar menilai pernyataan para penolak Israel di Piala Dunia U20 2023 harus dilihat secara komprehensif.
Penulis buku Merayakan Sepak Bola: Fans, Identitas dan Media itu mengatakan pelbagai penolakan dari pihak-pihak yang tidak punya otoritas di bidang politik luar negeri maupun di ranah olahraga.
”Yang perlu dipahami adalah siapa dari pemerintah yang mengeluarkan pernyataan tentang penolakan Israel? Apakah yang bersangkutan memiliki otoritas di bidang politik luar negeri dan kebijakan di ranah olahraga? Yang terjadi, justru isu penolakan terhadap Israel malah menjadi isu politik menjelang 2024 untuk memperoleh simpati,” ujar Fajar dikutip dari Kompas.id.
Seperti diketahui, sejumlah pemimpin daerah dan organisasi masyarakat menolak keras kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023. Salah duanya adalah Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan PSSI Belum Terima Surat FIFA soal Pembatalan Piala Dunia U20
Menerima Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023 disebut para penolak sebagai sebuah langkah mencederai konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Penolakan-penolakan tersebut disebut PSSI sebagai alasan FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 2023 yang rencananya digelar di Bali, 31 Maret mendatang.
Kini, kepastian apakah Piala Dunia U20 2023 akan tetap digelar di Indonesia mulai 20 Mei nanti masih menjadi pertanyaan besar.
Polemik ini mengundang perhatian langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menegaskan Indonesia akan menjamin keikutsertaan Israel.
Menurut eks Gubernur DKI Jakarta itu, menerima keikutsertaan menerima Timnas Israel tidak akan mencederai konstitusi.
Jokowi juga langsung mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir ke Qatar untuk berdiplomasi langsung dengan FIFA soal nasib penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia.
Baca Juga: Ketika Gibran Jengkel karena Ramai-ramai Tolak Kedatangan Timnas Israel: Kalau Mau Protes dari Dulu!
Erick beserta tim berangkat menemui FIFA pada Rabu (29/3/2023) dini hari WIB.
Adapun, Fajar Junaedi menilai FIFA tidak akan serta merta mencabut hak tuan rumah Indonesia. Fajar menilai Indonesia merupakan pasar besar bagi FIFA.
Seperti usulan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fajar menganggap usulan Timnas Israel bermain di Singapura bisa menjadi salah satu solusi kelanjutan Piala Dunia U20 di Indonesia.
”Opsi FIFA menerima usulan Israel untuk bermain di Singapura bisa menjadi solusi dari kebuntuan yang terjadi,” papar Fajar.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Kompas.id