> >

Golkar Minta Anies Klarifikasi Pernyataan soal Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi

Politik | 19 Maret 2023, 19:08 WIB
Foto arsip. Anies Baswedan saat hadir di acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI Jaya di Jakarta, Kamis (16/3/2023). Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meminta Anies mengklarifikasi ucapannya soal ada menteri koordinator (menko) yang ingin mengubah konstitusi. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meminta Anies Baswedan mengklarifikasi ucapannya soal ada menteri koordinator (menko) yang ingin mengubah konstitusi. Doli menyebut pernyataan Anies itu berpotensi menimbulkan polemik.

Doli juga membantah dugaan bahwa menko yang disinggung Anies adalah Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto.

Dia menyebut Airlangga taat konstitusi dan mengawal pemilu agar berlangsung tepat waktu.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Ada Menko yang Ingin Ubah Konstitusi, Jubir: Ini Bukan tentang Siapanya

Menurut dia, pernyataan Anies tidak tepat karena dilontarkan ketika tensi situasi politik sedang tinggi. Ia pun mendesak elite-elite politik tidak memberi pernyataan kontroversial.

"Oleh karena itu sebaiknya di antara kita semua elite politik memberikan informasi, termasuk statement yang clear dan clean. Jangan menimbulkan tafsir politik, apalagi yang bisa mengakibatkan ke personal," kata Doli di Jakarta, Minggu (19/3/2023), seperti dilaporkan reporter Kompas TV, Fransisco Donasiano.

"Pertama, (yang dimaksud Anies) tidak jelas siapa. Yang kedua, belum tentu juga yang diduga itu betul," lanjutnya.

Doli menegaskan Anies perlu mengklarifikasi pernyataannya. Jika tidak, ia mengaku khawatir muncul polemik di kalangan elite politik maupun masyarakat.

"Itu harus diklarifikasi jangan sampai menimbulkan, ya nanti ada potensi polemik baru di elite, nanti bisa jadi polemik baru di publik, masyarakat. Jadi bisa menggangu segala macam."

Ia menyebut pernyataan politis yang kontroversial dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Doli menyebut Indonesia saat ini membutuhkan energi besar untuk pemulihan.

"Sudah masuk di tahun politik, persiapan energi besar sebisa mungkin kalau bisa menghindari potensi konflik, potensi pertikaian, itu bisa lebih baik," kata Doli.

Baca Juga: Akui Kirim SMS Blast Larang Masjid Al Akbar untuk Politik, Bawaslu: TIdak Hanya kepada Anies

Sebelumnya dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta pada Kamis (16/3/2023) malam, Anies mengungkapkan keheranannya terhadap petinggi negara yang berbicara mengenai perubahan kontitusi secara terbuka di depan umum.

"Kita tidak pernah membayangkan ada petinggi menyatakan 'Mari kita ubah konstitusi'. Nggak pernah membayangkan. Kalaupun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup, bukan?" kata Anies, dikutip dari akun YouTube Kahmi Jaya Official.

"Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, enggak pernah terbayang." 

"Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak orang yang mau mendukung. Ini bukan menurunnya kualitas demokrasi. Kualitas demokrasi kita tidak turun. Hanya orang-orang yang tidak commit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka," imbuh Anies.

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU