> >

Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo? Pengamat: Tidak Mungkin Salah Satu Menyerah dari Awal

Rumah pemilu | 13 Maret 2023, 19:58 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) dan Presiden Joko Widodo berjalan di tengah sawah dalam kunjungan kerja mereka ke Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Sumber: Humas Pemprov Jateng via ANTARA)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya melihat ide untuk memasangkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan kader PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024, sebagai hal yang menarik.

Kedua partai tersebut, menurut Yunarto, memberikan contoh tentang pentingnya kaderisasi. Dia menilai baik Gerindra maupun PDIP akan ngotot untuk mempertahankan kadernya yang harus menjadi capres.

“Kabar baiknya menurut saya adalah dua partai ini memberi contoh apa yang disebut dengan kaderisasi dalam konteks kepemimpinan, fokus dan saklek bicara mengenai kadernya yang harus menjadi capres,” kata Yunarto dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin (13/3/2023).

Hal menarik lainnya, kata dia, karena Gerindra dan PDIP sama-sama saklek dengan posisinya masing-masing, yakni mengatasnamakan kongres dan rapimnas.

Baca Juga: Jokowi 'King Maker' Pilpres, Ada Sinyal Dukungan Prabowo-Ganjar Bacapres 2024

“Kalau kita lihat, ini kan kalau sepak bola, belum menit ke-45, belum babak pertama selesai. Jadi memang tidak mungkin ada salah satu kubu yang langsung dari awal mengatakan menyerah, karena modal dari keduanya cukup besar,” urai Yunarto.

Penyebabnya, kata dia, PDIP merupakan partai politik pemenang pemilu dan Gerindra pemenang kedua.

Selain itu, jika melihat sejarah elektabilitas Ganjar dan Prabowo, keduanya selalu menduduki tiga besar capres dengan elektabilitas tertinggi.

“Misalnya saya menggunakan indikator Litbang Kompas, peringkat pertama Mas Ganjar, peringkat kedua Pak Prabowo, dan masih ada sisa waktu sebelum pendaftaran ke KPU, masih sekitar tujuh sampai delapan bulan.”

Baca Juga: Tanggapi Peluang Duet Prabowo-Ganjar, Sekjen PDIP: Politik Penuh Ruang-Ruang Tertutup

“Yang memang sedang terjadi menurut saya adalah berlomba-lomba untuk mengejar modal yang lebih kuat, terutama elektabilitas capres, sehingga kemudian bisa menjadi bargaining position yang lebih tinggi,” jelasnya.

Tapi jika berbicara konteks kekinian, menurut dia, saat ini Ganjar memiliki daya tawar atau bargaining power yang lebih kuat karena memiliki elektabilitas lebih tinggi ketimbang Prabowo.

Hal itu, lanjut Yunarto, dapat dilihat dari hasil survei beberapa lembaga.

Jadi, ia memperkirakan, kedua tokoh tersebut maupun partai politik mereka pasti tidak mau mengalah.

"Jadi, di panggung depan, kita tidak mungkin akan melihat ada satu pun yang mengalah," ungkap Yunarto.

“Tapi dalam perkembangan komunikasi politik, melihat konstelasi politik yang ada, yang maju apakah dua pasang atau tiga pasang.”

“Apakah Pak Prabowo atau Ganjar nanti naik atau turun perkembangan elektabilitasnya. Belum lagi variabel PDI Perjuangan sampai sekarang memang belum memutuskan calon presidennya,” jelasnya.

Baca Juga: Tanggapi Duet dengan Prabowo, Ganjar: Aku Duet-e Karo Achmad Albar

Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan peluang menggandengkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 masih terbuka.

Menurutnya, peluang itu terbuka, dengan syarat Prabowo menjadi capres dan Ganjar jadi cawapres.

"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim di Gedung Joang' 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023), dikutip Kompas.com.

Hal itu disampaikan oleh Hashim menanggapi momen keakraban Prabowo dan Ganjar saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).

Hashim menyebut, partainya akan mendukung Ganjar sebagai cawapres karena menurut dia, Prabowo lebih berpengalaman daripada Ganjar.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," imbuh dia.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU