Tanggapi Yusril soal Parpol, PDI-P: Kami Tempuh Jalan Ideologi, Yang Lain Jalan Liberalisme
Politik | 10 Maret 2023, 05:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto merespons Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra soal sikap partai politik yang punya akar ideologis, sedangkan parpol lain lain kini terjerambab pragmatisme politik.
Menurut PDI-P, pernyataan Yusril semakin menegaskan sikap partainya mendukung sistem pemilu proporsional tertutup. Sebab sistem proporsional terbuka banyak celah dan tidak pro parpol, serta bikin mundur.
"Dengan sikap Prof Yusril tersebut, maka makin jelas bagaimana PDI Perjuangan dan PBB hadir sebagai partai ideologi," kata Hasto Kamis (9/3/2023) malam dilansir kompas.com.
“Kami menempuh jalan ideologi, sementara yang lain jalan liberalisme," ujarnya lagi.
Baca Juga: Yusril: PDIP Sudah Didik Kader-kader, tapi Dikalahkan Orang Populer, Berduit
Meskipu jalan ideologi disebutnya terjal, PDI-P tetap jalan.
Ia juga mendukung sistem pemilu tertutup karena mencegah lahirnya calon anggota legislatif (caleg) yang hanya bermodal popularitas dan kekayaan.
"Sebab, menjadi anggota legislatif itu dituntut untuk menyelesaikan masalah rakyat saat ini, dan merancang masa depan Indonesia melalui keputusan politik," ujar Hasto.
"Dalam peran strategis tersebut, maka caleg harus dipersiapkan melalui kaderisasi kepemimpinan," kata Hasto lagi.
Baca Juga: PDI-P Jawab Beredar Kabar Deklarasi Capres 2024 Dimajukan April Ini: Paling Cepat Mei
Ditambah, sistem pemilu yang diterapkan di Pemilu 2024 itu timbulkan bajak membajak kader.
“Secara empiris, proporsional terbuka mendorong bajak-membajak kader ala transfer pemain dalam sepakbola, kecenderungan kaum kaya dan artis masuk ke politik, primordialisme dan ada partai karena ambisinya," jelasnya.
"Lalu, ambil jalan pintas merekrut isteri, anak, atau adik pejabat dan menguatlah nepotisme," ujar Hasto.
"(Parpol dan lembaga legislatif) selalu berada di urutan paling bawah dari lembaga negara lainnya. Mengapa? Sebab, pragmatisme politik merajalela," kata Hasto.
Baca Juga: Yusril: Ada Kemungkinan Pengadilan Tinggi Tak Kabulkan Putusan PN Jakpus soal Tunda Pemilu 2024
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut, di Indonesia hanya ada dua partai yang punya garis ideogis jelas. Yakni partainya PBB dan PDI Perjuangan.
Partai politik lain di Indonesia, katanya, tidak lagi disebutnya tidak lagi ideologis dan dikalahkan pragmatisme.
Yusril juga menyebut, PDI-P sebagai partai besar juga sudah banyak mendidik kader, tapi para kader ini dikalahkan oleh mereka yang populer, dikalahkan orang berduit.
Maka dari itu, kata dia, sistem pemilu proporsional tertutup ia dukung.
Hal itu ia ungkapkan setelah memberi keterangan sebagai pihak terkait dalam sidang lanjutan uji materi sistem pemilu proporsional terbuka yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (8/3) kemarin.
"Partai ideologis ini kan cuma tinggal dua, PDI-P sama PBB. Yang lain-lain kan partai pragmatis semua, bukan partai ideologis. Tidak ada akar ideologisnya," ujar Yusril kepada wartawan, Rabu (8/3).
"PDI-P sudah mendidik kader-kader, tapi kader-kader ini dikalahkan oleh orang-orang yang kemudian populer, orang yang punya duit," ujar Yusril.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV