Sejarah Depo Pertamina Plumpang: Terminal BBM Terpenting di Indonesia, Pernah Kebakaran pada 2009
Peristiwa | 4 Maret 2023, 06:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kebakaran hebat terjadi di kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina atau Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.
Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, mengatakan kebakaran terjadi pada pukul 20.20 WIB semalam.
"Telah terjadi kebakaran di Integrated Terminal, Jakarta," kata Eko dalam siaran resminya.
Selang beberapa jam, penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang belum dapat dipastikan.
Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jadi 17 Jiwa, Dua di Antaranya Anak-Anak
Namun, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk memadamkan kobaran api.
Melalui unggahan di akun Instagram resmi @humasjakfire, Damkar DKI Jakarta juga melaporkan bahwa pihaknya telah menerjunkan ratusan personel hingga pukul 23.45 WIB, Jumat (3/3).
"Update: Pengerahan saat ini sebanyak52 unit dengan 260 personil," tulis Damkar DKI Jakarta.
Sejarah Depo Pertamina Plumpang
Adapun Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara pertama kali beroperasi pada tahun 1974 silam. Terminal BBM ini memiliki kapasitas tangki penimbun hingga 291.889 kiloliter.
Depo Pertamina Plumpang menyalurkan produk dengan varian lengkap macam Premium, Pertamax, Pertalite, Pertamax Turbo, Bio Solar, Dex, hingga Dexlite.
Penyaluran produk tersebut menggunakan Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
Baca Juga: Pertamina Siap Tanggung Jawab Kebakaran Depo Plumpang, Dirut: Kami akan Beri Penanganan Terbaik
Melansir Kontan.co.id, dalam publikasi Global Tank Storage, Depo Pertamina Plumpang dinilai sebagai terminal BBM paling penting di Indonesia. Pasalnya, Depo Pertamina Plumpang menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25% dari total kebutuhan harian SPBU Pertamina.
Depo Pertamina Plumpang pernah Terbakar pada 2009
Sebelum kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3) malam, insiden serupa ternyata pernah terjadi di Depo Pertamina Plumpang pada 2009 silam.
Kebakaran yang terjadi pada Minggu, 18 Januari 2009 atau 14 tahun silam disebabkan oleh faktor human error.
Susno Duaji yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyampaikan bahwa api penyebab kebakaran berasal dari gesekan antara slot ukur dan alat pengambil sampel BBM.
Percikan api lalu menyambar BBM dan kelalaian ini menyulut kebakaran hebat.
Kala itu, Susno menyebut tim gabungan belum memastikan asal muasal alat pengambil sampel BBM yang berada di dalam tangki nomoe 24 yang terbakar. Pihak polisi juga melakukan pengusutan soal penyebab alat pengambil sampel BBM itu ditemukan di TKP.
Baca Juga: 579 Warga Mengungsi akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Ada kemungkinan, alat pengambil sampel BBM terjatuh ke dalam tangki ketika dipakai atau lupa dibawa oleh petugas.
"Gesekan bisa jadi saat ada pengambilan sampel, tapi bisa juga sebab lain. Masih banyak kemungkinan kenapa ada gesekan," kata Susno Duaji saat itu.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang 2009 itu juga menyita perhatian Wakil Presiden kala itu, Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mengatakan insiden tersebut merupakan peringatan kepada Pertamina untuk tetap menjaga standar keamanan dan keselamatan.
"Sekiranya aparat pemadam kebakaran tidak baik menjalankan tugasnya, ini sudah menjadi bencana seperti yang terjadi di Cilacap Jawa Tengah, yakni terbakarnya sejumlah kilang yang memerlukan waktu empat hari untuk memadamkannya," ujar JK, dikutip dari Kompas.com.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kontan/Kompas.com