Tegas! Kapolri Bakal Tindak Anggota yang Langgar Hukum, Apa pun Posisi dan Pangkatnya
Hukum | 2 Maret 2023, 07:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen untuk menindak personel Polri yang melakukan pelanggaran, apa pun posisi dan pangkatnya.
Penegasan Kapolri tersebut disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Rabu (1/3/2023), yang ditayangkan di Satu Meja The Forum.
Awalnya ia menjawab pertanyaan tentang upaya yang dilakukan untuk menjawab keraguan sebagian pihak dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang melibatkan Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri.
“Tentunya semuanya juga melihat bahwa saat itu, di awal, ada skenario 1, yang tentunya skenario ini harus kita dalami, apakah peristiwanya seperti itu, sehingga kemudian ditemukan alat bukti yang mengarah pada peristiwa yang sebenarnya,” urai Kapolri.
Baca Juga: Teddy Sempat Bertemu Kapolri Sebelum Jadi Tersangka: Beliau Bilang Tak Ingin Seperti Kejadian Sambo
Berbeda dengan kasus lain, misalnya kasus yang melibatkan Teddy Minahasa atau kasus kericuhan di Stadion Kanjuruhan, yang alat buktinya cepat ditemukan.
“Kasus yang lain, seperti TM atau Kanjuruhan, dan sebagainya, di awal kita sudah bisa mendapatkan barang bukti, informasi yang cukup, sehingga kemudian kita bisa mengambil langkah cepat,” tuturnya.
Ia kemudian menyebut bahwa komitmennya sejak dulu hingga kini adalah tidak ragu dan tegas memproses personel Polri yang melakukan pelanggaran.
“Saya kira komitmen kita sejak dulu sampai saat ini, bahwa kita tidak pernah ragu-ragu, proses tegas tanpa pandang bulu, apa pun posisinya, pangkatnya, jabatannya,” kata dia.
Penindakan itu, lanjutnya, dilakukan baik di interbal Polri maupun kasus yang menjadi perhatian publik.
“Sepanjang barang bukti dan alat buktinya cukup untuk kita proses pidana, tentu kita proses.”
Dalam wawancara tersebut, Kapolri juga menjelaskan tentang Hoegeng Award untuk anggota Polri yang berprestasi.
Ia menyebut bahwa masih banyak personel Polri yang jujur dan memiliki integritas serta kelebihan-kelebihan.
“Kita tahu bahwa sebetulnya masih banyak anggota yang memiliki integritas, memiliki kelebihan-kelebihan yang sebenarnya bisa kita gali, dan kemudian bisa menjadi contoh-contoh baik.”
“Saya berterima kasih pada teman-teman justru dari institusi di luar Polri, yang kemudian mendorong untuk melaksanakan Hoegeng Awards,” imbuhnya.
Ia pun berterima kasih pada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang juga mendorong adanya Kompolnas Awards.
Menurutnya, personel Polri yang didaftarkan untuk memperoleh penghargaan itu bukan mendaftarkan diri tetapi didaftarkan oleh masyarakat.
Baca Juga: Hakim Singgung Kasus Ferdy Sambo dan Kapolri di Sidang Teddy Minahasa
“Saya tentunya merasa bersyukur bahwa masih banyak anggota-anggota kita yang kemudian dinilai oleh masyarakat untuk layak mendapatkan kesempatan ikut dalam proses seperti Hoegeng Awards dan Kompolnas Awards,” urainya.
Ia berharap, ke depannya, sososk-sosok peraih Hoegeng Awards dapat menjadi duta-duta untuk perbaikan Polri, baik untuk perbaikan integritas, kejujuran, maupun pelayanan Polri saat bersentuhan dengan masyarakat.
“Ini tentunya akan memacu untuk Polri akan melakukan perbaikan-perbaikan, memacu personel-personel Polri untuk terus melakukan hal yang baik dalam meningkatkan dan menjaga apa yang selama ini menjadi tugas pokok dan fungsi di bidang kamtibmas dan penegakan hukum.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV