> >

Hasil Survei Litbang Kompas: Gen Z Tak Mau Golput di Pemilu 2024

Rumah pemilu | 28 Februari 2023, 05:05 WIB
Ilustrasi. Survei Litbang Kompas menunjukkan Generasi Z (Gen Z) cukup antusias menyambut Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. (Sumber: FREEPIK)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Generasi Z (Gen Z) cukup antusias menyambut Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini terungkap dalam survei Litbang Kompas yang menunjukkan keinginan Gen Z untuk berperan serta dalam Pemilu 2024.

"Gen Z cenderung tidak ingin menjadi bagian kelompok yang antipati terhadap proses pemilu," kata peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti, kepada jurnalis Kompas TV, Asri Gunawan dan Jamzuri, Senin (27/2/2023).

Namun, hasil survei juga menunjukkan keberadaan kelompok yang menginginkan tidak ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang alias golput di kalangan Gen Z.

"Ini yang jadi PR (pekerjaan rumah) dan tantangan pemerintah untuk mengajak masyarakat berkontribusi dalam Pemilu 2024," ucap Rangga.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas soal Pilihan Capres Gen Z: Ganjar 28,8%, Prabowo 20,6%, Ridwan Kamil 9,1%

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, untuk Pilpres 2024, 28,8 persen Gen Z memilih Ganjar Pranowo yang dinilai pantas menjadi Presiden RI selanjutnya.

Disusul Prabowo Subianto dengan 20,6 persen, Ridwan Kamil 9,1 persen, dan Anies Baswedan dengan 8,8 persen.

Dari hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah Gen Z sebanyak 27,94 persen dari total 270,2 juta jiwa penduduk.

Proporsi tersebut mengungguli penduduk dari Gen Y yang berjumlah 25,87 persen, Gen X (21,88 persen), dan baby boomers (13,43 persen).

"Meski tidak semua populasi Gen Z dapat memberikan suara sesuai dengan ketentuan hak memilih (sudah berumur 17 tahun atau sudah menikah saat pemungutan suara), keberadaan Gen Z tetap memiliki posisi strategis dalam Pemilu 2024," tulis tim Litbang Kompas.

Survei Litbang Kompas dilakukan pada 25 Januari-4 Februari 2023 dengan pemilih dari kelompok Generasi Z yang berusia di kisaran 17-26 tahun.

Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

Baca Juga: Elektabilitasnya Menurun dalam Survei Litbang Kompas Terbaru, Anies: Terima Kasih

 

Penulis : Hariyanto Kurniawan Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU