Kondisi David yang Alami Pembengkakan Otak Disebut Membaik, Pengacara: Seharusnya Sudah Siuman
Peristiwa | 24 Februari 2023, 17:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - David, anak petinggi Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang menjadi korban penganiayaan anak pejabat dirjen pajak masih belum sadar dari koma. Kondisi terkini David dikabarkan membaik, sekalipun dia belum siuman.
Menurut pengacara korban yang juga pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor, M Syahwan Arey, ada kemajuan kondisi David dari skala 4/15 menjadi 6/15 yang ditandai denga nada pergerakan tangan dan kaki.
“Hasil diagnosis masih di 6/15, biasanya ketika berada di titik ini sudah siuman, tetapi sampai saat ini korban belum siuman,” ujarnya, Jumat (24/2/2022).
Ia juga mengungkapkan, berdasarkan perkembangan per hari ini, David mengalami pembengkakan otak.
Baca Juga: Apa Itu Diffuse Axonal Injury? Kondisi David, Korban Penganiayaan Anak Pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu
“Kami berharap tidak terlalu parah, sehingga bisa ada kemajuan dan bisa ada penyembuhan segera. Kami akan meminta konfirmasi lagi kepada pihak medis,” ucapnya.
Terkait penetapan dua tersangka penganiayaan David, ia mengapresiasi langkah Polres Jakarta Selatan. Kendati demikian, ia mengungkap agar perempuan berinisial A yang saat ini menjadi saksi, juga ditetapkan sebagai tersangka.
“Kami ingin A sebagai otak awal (penganiayaan) menjadi tersangka,” tuturnya.
Sebelumnya, David, anak dari salah satu pengurus pusat GP Ansor, menjadi korban penganiayaan hingga koma oleh pengemudi mobil Jeep Rubicon bernama Mario Dandy Satriyo.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David terjadi di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin, 20 Februari 2023 malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Baca Juga: Selain Mario Dandy, Polisi Tetapkan Tersangka Baru Kasus Penganiayaan David
Kejadian itu berawal ketika korban David tengah bermain di rumah temannya berinisial R. Saat itu, korban didatangi oleh pelaku Mario.
Mario mendatangi korban David karena mendapat pengaduan dari teman perempuannya yang berinisial A.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV