5 Fakta Anak Pejabat Pajak Aniaya David Putra Petinggi GP Ansor, Bikin Dua Menteri Turun Gunung
Kriminal | 23 Februari 2023, 08:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mario Dandy Satriyo (20), anak dari pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu di Jakarta jadi tersangka penganiayaan David (17), putra Jonathan Latumahina, petinggi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Korban terluka parah dan kini dirawat di sebuah RS di Jakarta.
Kasus ini membuat dua menteri, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Agama RI, Yaqut C. Qoumas sampai turun gunung dan komentari kasus tersebut.
Mario dijadikan tersangka dan kini ditahan di Mapolres Jakarta Selatan.
"Tersangka MD telah ditahan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam tentang kasus anak pejabat pajak menganiaya ini, Rabu (22/2/2023).
Ia dijerat pasal 76 c juncto pasal 80 UU Nomor 35/2014 subsider pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman pidana maksimal lima tahun.
Berikut 5 fakta kasus anak pejabat pajak aniaya putra pengurus GP Ansor
Korban Sempat Koma Tak Sadarkan Diri
Adapun David kini masih terbaring dan sempat mengalami koma akibat penganiayaan Mario.
"Terakhir, kabarnya ada pembengkakan di daerah otak. Makanya dia belum sadarkan diri," ujar M. Rustam, jubir keluarga korban, Rabu (22/2/2023).
"Memang lukanya cukup berat. Makanya kami belum berani ngomong apa-apa ke banyak orang," ujar Rustam.
Baca Juga: Pelat Nomor Mobil Jeep Rubicon Penganiaya David Anak Petinggi Ansor Ternyata Palsu
Berawal dari pengakuan perempuan
Kasus ini terjadi pada 20 Februari 2023 di Kompleks Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Peristiwa itu berawal dari D yang memiliki persoalan dengan sang mantan kekasihnya berinisial A (15). A sendiri kini telah berpacaran dengan pelaku.
Lantas, ketika D sedang berkunjung ke rumah rekan lainnya berinisial R di Kompleks Grand Permata, Pesanggrahan pada 20 Februari 2023, A menghubungi Mario untuk bersama-sama menemui D.
Kemudian terjadi pertengkaran, hingga akhirnya berujung penganiayaan.
"Motif kekerasannya adalah pelaku melampiaskan amarahnya kepada korban karena pelaku mendapat informasi dari teman wanitanya (A), bahwa A telah mengalami suatu perbuatan atau hal yang tidak baik," kata Ade Ary pada Rabu (22/2/2023).
"Akibat hal tersebut, tersangka akhirnya melampiaskan amarahnya kepada korban dengan melakukan tindak kekerasan berupa memukul dan menendang," ucap dia.
Baca Juga: Yaqut Qoumas soal Kasus David Dianiaya Anak Pejabat Pajak: Anak Kader, Anakku Juga, Catat Ini!
Keluarga korban maafkan pelaku, tapi hukum berjalan
Pihak keluarga Mario sendiri sudah bertemu dengan keluarga korban. Tapi keluarga korban menolak damai dan berharap hukum tetap berjalan.
"Jadi kemarin malam keluarga pelaku sempat datang ke RS. Mereka menyampaikan permohonan maaf dan kami (keluarga D) juga menerima permintaan maaf mereka," kata M. Rustam.
"Tidak ada mediasi damai, D-nya aja seperti itu kondisinya. Kalau anak orang dipukul seperti itu, kira-kira orangtua mana yang mau proses seperti itu. Meski keluarga (pelaku) sudah minta maaf dan kami maafkan, proses hukum tetap berjalan," ucap dia.
Baca Juga: Keluarga Pengemudi Rubicon Minta Maaf Anaknya Hajar David sampai Koma, Orang Tua Korban Ogah Damai
Sri Mulyani Turun Gunung
Kasus ini bikin Menteri Keuangan Sri Mulyani turun gunung dan berkomentar, khususnya terkait dengan sorotan pihak keluarga pelaku yang disebut-sebut 'mewah'.
Atas kasus tersebut Sri Mulyani memberikan instruksi pada tim Kementerian Keuangan untuk mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi berwenang.
"Kemenkeu mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan - dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang," katanya Rabu (22/2).
Sri Mulyani juga mengecam gaya hidup mewah yang ditunjukkan oleh keluarga di jajaran Kemenkeu yang disbutnya timbulkan reputasi negatif.
Yaqut dan GP Ansor Kawal Kasus
Sementara itu, Menteri Agama RI sekaligus Ketum GP Ansor langsung turun dan temui korban di RS.
Yaqut lantas menyebut, bagi dirinya, anak seorang kader adalah anaknya juga.
"Anak kader, anakku juga. Catat ini!," kata Yaqut, Rabu (22/2/2023) malam dilansir dari Instagram resminya.
GP Ansor sendiri adalah organisasi sayap dari Nahdlatul Ulama.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Ainul Yaqin Simatupang menyebut, pihaknya lewat LBH Ansor akan mengawal kasus penganiayaan tersebut sampai tuntas.
"Iya (sampai tuntas). Polisi sudah bekerja. Harus dihukum," katanya, Rabu, saat dihubungi KOMPAS.TV.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV