Ini Rencana Jokowi Bikin Indonesia Jadi Negara Maju: Ciptakan Produk yang Dibutuhkan Negara Lain
Peristiwa | 22 Februari 2023, 16:44 WIBJAKARTA, KONPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan adanya keinginan pemerintah untuk membuat Indonesia melangkah dari negara berkembang menjadi negara maju.
Presiden Jokowi menyinggung Korea Selatan dan Taiwan sebagai contoh negara yang dulunya berkembang namun kini bisa melesat maju.
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam pidato sambutan pembukaan Muktamar ke- XVIII Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur hari ini, Rabu (22/2/2023).
"Taiwan dan Korea Selatan, kenapa mereka dapat melompat menjadi negara maju? Karena memiliki produk yang sangat dibutuhkan oleh negara lain, oleh perusahaan-perusahaan besar di negara lain baik Amerika maupun Eropa," ujar Jokowi dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca Juga: Jokowi: Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara Bukan Gagasan Saya, Tapi Bung Karno
"Korea Selatan itu memiliki yang namanya digital component yang semua negara membutuhkan, Taiwan memproduksi chip, semua negara semua perusahaan membutuhkan," lanjutnya.
Oleh karena itu, Jokowi berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai mobil listrik.
Hal ini karena Tanah Air sudah memiliki bahan mentahnya.
"Oleh sebab itu kita harus memiliki produk, barang yang negara lain tergantung pada kita. Bahan-bahan mentahnya ada di Indonesia semuanya, ya itu yang sering saya sampaikan, ev battery, baterai mobil listrik," ungkap Dia.
Saat ini, kata Jokowi, yang dibutuhkan adalah mengintegrasikan hilirisasi industri nikel yang berada di pulau Sulawesi, dengan industri tembaga di Sumbawa dan Papua, bauksit di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau.
Baca Juga: Rencana Jokowi Soal IKN: Jakarta Kota Bisnis, Nusantara Kota Pemerintahan
“Yang nantinya ekosistem ini akan jadi besar, jadi produsen mobil listrik. Karena nikel kita punya, tembaga kita memiliki, timah kita memiliki, semua komponen yang dibutuhkan mobil listrik itu ada di Indonesia,” ujar Dia lagi.
Dengan begitu, lanjut Jokowi, Indonesia akan mendapat nilai tambah yang signifikan dari pengolahan sumber daya alam.
Ia menegaskan, RI harus meninggalkan kebiasaan mengekspor bahan alam secara mentah.
“Jangan sampai kita sudah berpuluh-puluh tahun bahkan beratus tahun sejak VOC, yang diekspor selalu bahan mentah sehingga nilai tambahnya tidak punya,” ujarnya, menegaskan.
Penulis : Dian Nita Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV