> >

Puncaki Survei Litbang Kompas, PDI-P Kian Yakin Hattrick Pemilu, tapi Enggan Bocorkan Capres

Rumah pemilu | 22 Februari 2023, 12:07 WIB
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri ketika berpidato dalam HUT ke-50 PDI P di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/01/2023). Dalam survei Litbang Kompas, PDI-P tetap puncaki elektabilitas (Sumber: Kompas.com/Kristianto Purnomo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meskipun memuncaki sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi di Survei Litbang Kompas terbaru, PDI Perjuangan (PDI-P) masih enggan bocorkan soal figur Capres atau Cawapres yang bakal mereka usung pada Pilpres 2024. 

Hal itu diungkap Andreas Hugo Pareira, Ketua DPP PDI-P yang menyebut, hasil Litbang Kompas ini tidak mengejutkan karena ia melihat sendiri kader partai berjuang di tengah-tengah masyarakat. 

"Tidak mengejutkan. Ini hasil kerja keras seluruh kader partai dan masyarakat," jelas Hugo, Rabu (22/2/2023) di program Kompas Pagi Kompas TV.

"Kami harap memenangkan (pemilu) tiga kali, hattrick. Persiapan kami, berkaitan di pilpres 2024, nanti berbarengan dengan capres atau cawapres nantinya," tambah Hugo. 

Baca Juga: Tertinggi di Survei Litbang Kompas, PDI-P: Partai Terus Gerak, Yang Lain Sibuk Bahas Pilpres

Ia lantas tertawa lebar ketika ditanya terkait dengan partai yang punya elektabilitas tertinggi pada Survei Litbang Kompas, tapi sampai kini masih belum mau bocorkan nama capres atau cawapres yang disung di Pilpres 2024 nanti. 

"Saya kira kebayang, ini kita sudah kebayang nama-nama itu. Kita akan tingkatkan, melihat perkembangan partai lain," jawabnya sambil tertawa lebar. 

Hugo pun lantas mempertegas soal posisi Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai pemegang mandat urusan capres. 

Selain itu, PDI-P tak menampik adanya koalisi dengan pihak lain. 

"PDI-P sedang persiapkan, momentum politik itu penting. Ketika kita umumkan, semua partai ingin menang. PDI-P ingin menang dengan calon presidennya," jelasnya. 

"Lalu kerja sama dengan partai gotong royong, bukan PDI perjuangan saja, tapi juga partai lain yang mendukung," tambah Hugo. 

Baca Juga: Teratas di Survei Litbang Kompas, Ganjar Pranowo Bungkam, Lebih Pilih Urus Beras dan Minyak Goreng

Sementara itu, Yohan Wahyu, peneliti Litbang Kompas menyebut, sinyap PDI-P sudah terlihat dengan menyebut sejumlah nama dari kader, terkhusus mulai dari Ganjar Pranowo sampai Puan Maharani.

"Soal mekanisme partai, ini beda. Amanah Ketum Mega presiden ke ketum, itu harus kita hormati. Saya percaya, PDI-P mengutamakan kepentingan rakyat, apalagi selalu clue capres dari kader partai," jelas Yohan.

Adapun dalam Survei Litbang Kompas Bertajuk Survei Kepemimpinan Nasional itu disebutkan, PDIP kembali menempati posisi teratas dengan elektabilitas 22,9 persen atau naik 1,8 persen dibandingkan dengan survei Oktober 2022.

Peringkat kedua juga masih ditempati Partai Gerindra meski elektabilitasnya menurun 1,9 persen menjadi 14,3 persen.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023.

Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. 

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU