Mabes Polri Tidak Ajukan Yellow Notice untuk Dosen UII yang Dikabarkan Hilang, Ini Alasannya
Hukum | 22 Februari 2023, 06:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mabes Polri tidak mengajukan yellow notice atau peringatan kepada polisi global untuk orang hilang terkait kasus dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), yang hilang dalam perjalanan dari Turki ke Indonesia.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Mabes Polri Irjen Krishna Murti menjelaskan dalam mengajukan yellow notice yang diterbitkan Interpol harus melalui mekanisme.
Pertama keluarga melaporkan orang hilang ke kepolisian. Kemudian dari laporan tersebut Polri akan melakukan investigasi.
Hasil investigasi tersebut dijadikan dasar divisi hubungan internasional untuk mengajukan peringatan orang hilang kepada polisi global yang diterbitkan oleh Interpol.
Baca Juga: Polisi Ungkap Dosen UII Ahmad Munasir Pesan Tiket ke Boston sejak Masih di Jakarta
Menurut Krishna Murti, sejauh ini keluarga belum melaporkan terkait dugaan hilangnya Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) saat perjalanan dari Turki ke Indonesia.
"Kalau pun kami buat permohonannya, kami tahu bahwa itu kemungkinan besar akan ditolak. Kecuali indikatornya memenuhi. Karena yang keluarkan yellow notice itu Interpol bukan kami," ujar Krishna di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2023). Dikutip dari Tribunnews.com.
Krishna menjelaskan dalam investigasi, perlu diketahui bahwa perginya dosen UII ke luar negeri bersifat voluntary atau involuntary.
Jika pergi secara sukarela atau voluntary, dapat dilacak secara langsung jejak perjalanan dosen tersebut.
Baca Juga: Rektor UII: Dosen yang Hilang Kontak Tipis Kemungkinan Ikut Organisasi Terlarang
Sedangkan involuntary atau tidak disengaja maka hal ini akan ditindak lanjuti dengan koordinasi Polri dengan Kemlu.
"Kalau voluntary kan sukarela, kalau involuntary dia hilang dengan kondisi-kondisi yang di luar dirinya," ujar Krishna.
Mengubah Rute
Lebih lanjut Krishna menjelaskan pihaknya memiliki data dosen UII tersebut terlacak di Boston, Amerika Serikat.
Baca Juga: Buntut Dosen Ahmad Munasir Hilang Kontak, UII Bahas Kebijakan Aturan Perjalanan Luar Negeri
Pihaknya juga mendapat data AMRP memesan tiket pesawat dengan rute penerbangan Istambul-Boston sebelum berangkat ke Jakarta.
Menurut Krishna bukan pertama kali AMRP pergi ke Amerika Serikat.
Dalam beberapa tahun terakhir, dalam catatan yang diterima Divisi Hubungan Internasional dari KBRI Ankara sudah delapan kali dosen Fakultas Teknik Informatika UII itu pergi ke Negeri Paman Sam.
Data terbaru yakni pada 13 Februari 2023 ke Boston, AS. Pihaknya berkesimpulan AMRP mengubah rute kepulangan tanpa memberitahu rekan-rekannya.
Krishna juga menyarankan agar AMRP segera kembali pulang ke keluarganya, karena ternyata kabar tentang dirinya sudah ramai diberitakan.
"Nah sekarang tinggal yang bersangkutan saja, kalau beritanya ramai dan dicari keluarga ya pulanglah begitu, atau kalau ada apa-apa," ujar Krishna.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com