Anies: Apakah Ada Bukti Kami di Jakarta Gunakan Politik Identitas?
Politik | 14 Februari 2023, 20:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS TV - Anies Baswedan menyatakan bahwa dirinya tak pernah menggunakan politik identitas selama lima tahun menjadi gubernur DKI 2017-2022.
"Saya pakai pengalaman saja, ketika Pilkada 2017 di Jakarta semua label itu ditempelkan," kata Anies yang juga mantan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah ini menjawab pertanyaan dari Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi ihwal politik identitas yang kerap menjadi perbincangan hangat masyarakat, Selasa (14/2/2023).
"Tapi saya (Anies-red) sampaikan kami tak akan menjawab itu semua dengan lisan, karena seluruh pelabelan itu untuk menciptakan persepsi. Saya pilih cara tunjukkan kenyataan, bukan pernyataan. Saya sudah berjalan 5 tahun apakah ada bukti bahwa yang ditudingkan menemukan pembuktiannya."
Anies menghadiri agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat di Jakarta Timur yang berlangsung Selasa 14 Februri 2023. Anies saat ini telah didukung oleh Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat untuk maju sebagai calon presiden dan pilpres 2024. Pencalonan presiden dan wakil presiden mulai pada Kamis 19 Oktober 2023.
Baca Juga: Ketua Umum Partai Ummat Doakan Anies Baswedan Jadi Presiden di 2024
Menurut Anies, tak perlu adu argumen untuk membuktikan atas tuduhan politik identitas. Sebab, menunjukan kenyataan dalam kinerja akan memberikan efek lebih kuat.
"Jadi kita tidak perlu bertanding pernyataan, kita tunjukkan kenyataan. Karena kenyataan akan memiliki efek persepsi yang lebih kuat dari pernyataan."
"Ketika berjuang membawa narasi keadilan, maka identitas apapun menginginkan hadirnya rasa keadilan. Dengan begitu tidak masuk jebakan pernyataan," kata dia.
Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi sebelumnya mengatakan partainya akan mengusung cara yang beradab dan elegan dalam berpolitik di Indonesia.
Salah satu gagasan yang dibawa partai politik (parpol) besutan Amien Rais itu yakni berpolitik dengan membawa identitasnya.
"Dengan cara yang beradab dan elegan, narasi latah yang kosong dan menyesatkan, yaitu politik identitas. Kita akan secara lantang mengatakan, ya, kami Partai Ummat, dan kami adalah Politik Identitas," kata Ridho saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Ia menjelaskan, tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional.
Baca Juga: Anies Beberkan 5 Kriteria Cawapres di Rekernas Partai Ummat
"Ini adalah proyek besar sekularisme, yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik. Dengan demikian perlu dipahami, bahwa sesungguhnya, justru politik identitas adalah politik yang pancasilais," ujarnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV