Hal Memberatkan dalam Vonis Putri Candrawathi, Hakim: Tidak Akui Kesalahan dan Posisikan Diri Korban
Hukum | 13 Februari 2023, 20:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Majelis Hakim menilai sikap Terdakwa Putri Candrawathi yang memposisikan diri sebagai korban pelecehan seksual dalam kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) sebagai hal yang memberatkan dalam vonis.
Sebagaimana diketahui, Putri Candrawathi mengklaim telah diperkosa oleh Brigadir J di Magelang pada 7 Juli 2022.
“Terdakwa tidak mengakui kesalahannya dan justru memposisikan dirinya sebagai korban,” lanjut Hakim Alimin.
“Perbuatan terdakwa telah berdampak dan menimbulkan kerugian yang besar berbagai pihak baik material maupun moril bahkan pemutus masa depan banyak personel anggota kepolisian.”
Tidak hanya itu, Hakim Alimin juga menjadikan sikap tidak tauladannya Putri Candrawathi sebagai istri Kadiv Propam sebagai alasan pemberat vonis yang diberikan.
Baca Juga: Pertimbangan Hakim Vonis Putri Candrawathi 20 Tahun Penjara: Tidak Ada Hal Meringankan
“Hal yang memberatkan, terdakwa seorang istri Kadiv Propam Polri sekaligus pengurus pusat Bhayangkari, sebagai bendahara umum seharusnya dapat menjadi teladan dan menjadi contoh anggota Bhayangkari lainnya sebagai pendamping suami,” ucap Alimin.
“Perbuatan terdakwa mencoreng nama baik organisasi para istri polisi Bhayangkari.”
Tidak hanya itu, dalam Hakim Alimin juga menjabarkan jika Putri Candrawathi selama proses persidangan berbelit-belit dan tidak berterus terang dalam memberikan keterangan sehingga menyulitkan jalannya persidangan.
Sementara untuk hal yang meringankan dalam vonis Putri Candrawathi, Hakim Alimin menegaskan tidak ada.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV