> >

Gandeng Tiktok, Bawaslu Harap Ada Kanal Pelaporan Khusus Pemilu di Platform Itu

Rumah pemilu | 12 Februari 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi TikTok. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berharap akan ada tautan (link) khusus informasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan chanel pelaporan pemilu dalam Tiktok.(Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berharap akan ada tautan (link) khusus informasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan channel pelaporan khusus pemilu dalam platform Tiktok.

Harapan itu disampaikan oleh anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty saat berdiskusi dengan perwakilan Tiktok Indonesia di Kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (10/02/2023).

Menurut Lolly, saat ini ruang-ruang publik termasuk media sosial termasuk Tiktok harus dijejali dengan informasi kepemiluan.

Adanya reporting channel atau channel pelaporan juga penting untuk bisa mendapatkan prioritas dalam menurunkan konten-konten yang dinyatakan melanggar. 

“Ini bagi kami penting untuk selesai dulu di stadar komunitasnya apa bagaimana, nanti ini yang kemudian menjadi salah satu peningkatan kapasitas jajaran Bawaslu, termasuk percepatan kalau diduga ada konten yang kemudian menghasut menimbulkan kekerasan,” paparnya, dikutip dari keterangan tertulis Bawaslu RI.

Baca Juga: 10 Februari, Pendaftaran Anggota Bawaslu Sulsel Dibuka

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI ini juga berharap, adanya kerja sama dengan Tiktok, bisa meningkatkan kualitas sdm di Bawaslu berkenaan dengan dunia digital.

Lolly menambahkan, perlu duduk bareng untuk menyamakan persepsi mengenai standar komunitas yang ada di Tiktok sesuai dengan aturan yang ada dalam Undang Undang 7/2017, sehingga tidak ada yang kontraproduktif.

Dalam kesempatan itu, Lolly juga menyebut bahwa daya penasaran masyarakat pada dunia maya sangat tinggi, baik Generasi-Z maupun generasi di atasnya, yang kini sudah mulai melek digital.

“PR kita bersama ialah bagaimana percakapan yang ada di dunia digital mampu kita maksimalkan, percakapan positif bukan yang negatif, maka karena itu kita butuh kerja sama kita semua,” kata Lolly

Menanggapi hal itu, pihak Tiktok menyambut baik rencana MoU dan penandatanganan kerja sama dengan Bawaslu.

 

Public Policy & Goverment Relation Manager Faris Mufid mengatakan demografi pengguna Tiktok update terakhir kurang lebih 230 juta pengguna di Asia Tenggara.

Menurutnya, jika Bawaslu ingin membuat konten kampanye edukasi pengawasan Pemilu 2024, ia yakin akan mendapat respons postitif.

Kategori konten edukasi di Tiktok,kata dia, sudah menjadi konten tiga besar, bahkan  pada tahun 2021 segmen konten edukasi berada di nomor dua, hanya kalah dari kategori komedi.

Baca Juga: Bawaslu Petakan Potensi TPS Lokasi Khusus di Semarang

Sedangkan per hari ini, kata Faris, konten kampanye edukasi yang menjadi paling besar yakni konten kampanye dengan tanda pagar (tagar) sama-sama belajar, ini kampanye hasil kerja sama Tiktok-Kemendikbud.

“Selama dua tahun melakukan kampanye, data akhir tahun kemarin total viewer 99,6 milyar. Total orang yang ngirim/ membuat video hastag sama sama belajar sekitar 2 juta orang. Ini peluang, bahwa demand konten edukasi di Tiktok itu besar. Banyak partner kami yang baru-baru membuat konten edukasi responnya positif,” katanya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU