Anies Diserang Isu Utang dan Tak Pamit, Politikus Nasdem: Mending Parpol Lain Siapkan Lawan
Rumah pemilu | 12 Februari 2023, 05:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Politikus Nasdem Bestari Barus menanggapi isu yang dituduhkan Gerindra bahwa Anies Baswedan tidak pamit ke bekas partai pengusungnya sebelum menjadi calon presiden yang disokong Nasdem.
Bestari enggan mengomentari langsung kebenaran isu apakah Anies belum pamit ke Gerindra. Menurutnya, isu tidak pamit dan isu utang kepada Sandiaga Uno itu merupakan 'gangguan biasa' bagi eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Lebih pantas Pak Anies yang menjawab, kapan beliau mengirimkan permohonan berpamitan atau mengunjungi Pak Prabowo,” kata Bestari dalam program Kompas Petang, Sabtu (11/2/2023).
Baca Juga: Isi Lengkap 7 Poin Surat Perjanjian Anies-Sandi Diduga Bocor, Ada Utang Rp92 M, Hensat: Mirip Asli
Di lain sisi, Bestari menyebut partai politik lain sebaiknya menyiapkan lawan untuk menandingi Anies di Pilpres nanti, bukan malah 'mengganggu' Anies.
"Bukan kemudian dengan mengungkap hal-hal yang sebetulnya tidak penting,” kata Bestari.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Adi Prayitno menduga elite-elite Gerindra sebal dengan Anies, sehingga menyerangnya dengan isu belum pamit ke Prabowo.
Elite Gerindra diyakini sebal karena Anies maju menjadi calon presiden dengan didukung Nasdem. Padahal, kata Adi, konon ada “peran besar” Prabowo dalam memuluskan jalan Anies memenangkan Pilkada DKI Jakarta.
Menurut Adi, isu tidak pamit dan utang kepada Sandiaga adalah upaya untuk mencitrakan Anies sebagai sosok yang tidak sesopan dugaan masyarakat.
"Tidak mengherankan kalau dua amunisi penting yang selama ini tidak diketahui publik, langsung menusuk jantungnya Anies Baswedan. Dalam tradisi budaya timur, tidak berpamitan itu dianggap kurang sopan, meski hitam di atas putih tidak ada persoalan apa pun,” kata Adi.
Lebih lanjut, Adi menyebut Anies sejatinya bebas mencalonkan diri dengan partai mana pun. Walaupun secara politis besar bersama Gerindra, Anies bukan kader partai.
Adi menambahkan bahwa serangan Gerindra ke Anies memperjelas kutub-kutub kekuatan yang ada jelang Pemilu 2024 mendatang dan berpeluang membuat kontestasi politik semakin panas.
“Menurut saya, ini semakin menegaskan kutub-kutub siapa yang di luar kekuasaan Jokowi saat ini dan siapa yang ada di dalamnya,” kata Adi.
Baca Juga: Sekjen Golkar Sebut Jusuf Kalla Belum Pasti Dukung Anies pada Pilpres 2024
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV