Eliezer Disebut Siap Jelang Vonis, Psikolog Klinis: Icad Down dan Syok, tapi Bounce Back-nya Cepat
Hukum | 11 Februari 2023, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Richard Eliezer dalam keadaan psikologis yang siap jelang pembacaan vonis majelis hakim pada 15 Februari 2023 mendatang.
Seperti diketahui, Eliezer sebelumnya mendapatkan tuntutan 12 tahun penjara dari jaksa penuntut umum (JPU) meski ia berstatus justice collaborator dalam kasus pembunuhan Yosua Hutabarat yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Atas tuntutan jaksa tersebut, Icad, panggilan Eliezer, sempat syok.
Namun, menurut psikolog klinis Liza Marielly Djaprie, hal tersebut wajar.
"Kalau berkaitan dengan syok, itu sesuatu yang wajar ya. Kalau tidak syok, malah kita yang aneh," kata Liza dalam program Kompas Malam, Jumat (10/2/2023).
Meski sempat syok, Liza yang sempat menjadi saksi ahli dalam persidangan meyakini bahwa Icad bisa bangkit dari kondisi tersebut.
Ia justru balik menyemangati tim penasihat hukumnya jelang vonis dari majelis hakim.
"Itu yang saya paling kagum dari Icad dari sisi itu, sih. Dari hasil asesmen pun, selain menunjukkan tingkat kepatuhan yang sangat tinggi, kejujuran yang sangat tinggi, dia people person. Jadi dia senang menyemangati orang, dia senang berada di lingkungan kondusif, saling suportif, dia senang membantu. Dia punya inisiatif yang sangat besar untuk membantu orang lain," jelasnya.
"Jadi ketika dia syok, tidak lama kemudian ketika merasa banyak mendapatkan dukungan datang kepada dia, malah dia yang gantian memberikan dukungan kepada tim PH-nya," tutur Liza.
Baca Juga: Bela Richard Eliezer, Ikatan Alumni FH UAJ Ajukan Amicus Curiae ke PN Jakarta Selatan
Selain itu, dukungan yang terus mengalir kepada Richard Eliezer juga menjadi faktor lain yang memperkuat kondisi mentalnya. Apalagi, ia juga mendapat dukungan dari amicus curiae atau sahabat pengadilan.
"Sangat. Memang dia tadinya kan merasa sendirian, maksudnya dia kan orang kecil, pangkat paling rendah, datang dari keluarga yang tidak dikenal, kemudian berhadapan dengan satu orang besar di sebuah institusi yang besar pula," lanjut Liza.
"Awalnya dia menyangka bahwa dia akan sendirian. Tapi ketika gelombang dukungan terus datang, Icad perlahan-lahan mulai bangkit."
"Nah, ketika kemarin terakhir dukungan dari amicus curiae turun juga, jadi dia semakin yakin, bukan hanya masyarakat umum saja, tapi juga orang-orang yang diasumsikan memiliki pendidikan tinggi, posisi tinggi, ternyata memperhatikan selama berbulan-bulan ini, dan pada akhirnya turut memberikan dukungan luar biasa kepada Icad."
Sementara mengenai sekuat apa kondisi mental Eliezer jelang menghadapi vonis, Liza yakin bahwa Icad punya kemampuan tersebut.
Dengan kekuatan dari sisi agama serta dukungan keluarga, Liza mengatakan, Eliezer sudah tahu apa yang bakal dia lakukan ke depan usai menerima vonis dari majelis hakim.
"Karakteristik yang membantu Icad untuk bangkit adalah dia punya jiwa spiritual yang tinggi. Jadi dia percaya, apa pun yang terjadi, itu sudah tulisan cerita Tuhan yang sempurna buat dia," ujarnya.
"Jadi dia punya kekuatan dari sisi agamanya, dia punya kekuatan dari keluarga. Selain itu, Icad punya ketangguhan untuk memetakan."
"Icad memang kadang-kadang down dan syok, tapi dia kemudian bounce back-nya cepat dan langsung tertata ke depannya seperti apa," pungkas Liza.
Baca Juga: Sidang Penentuan Nasib Digelar 15 Februari, Akankah Eliezer Mendapatkan Vonis yang Adil?
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV