PKS: Kami Terbuka jika Golkar Ingin Usung Anies di Pilpres 2024
Rumah pemilu | 8 Februari 2023, 00:09 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen DPP PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, PKS sangat menghormati sikap politik Golkar yang saat ini sedang membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Meskipun demikian, pihaknya tetap membuka peluang kerja sama jika partai berlambang pohon beringin itu ingin bergabung bersama PKS mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden bersama Partai Demokrat dan Nasdem di Pilpres 2024.
Baca Juga: Didatangi PKS, Airlangga: Golkar Sudah Punya KIB
"Kami terbuka jika ada keinginan untuk bersama-sama di Pilpres 2024," kata Aboe di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (7/2/2023).
Anggota Komisi III DPR RI ini menjelaskan, kunjungan kebangsaan PKS ke markas Partai Golkar adalah bagian dari menjaga proses dan iklim demokrasi di Indonesia jelang Pemilu 2024 agar tetap kondusif.
Menurut dia, partai politik (parpol) sebagai aktor utama dalam Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2024 harus menjaga iklim demokrasi yang sejuk.
"Mendekati pileg dan pilpres 2024, setiap komponen bangsa perlu memastikan suasana politik nasional yang kondusif. Kita mengapresiasi upaya untuk menciptakan dan memelihara iklim demokrasi yang kondusif," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, PKS juga terus menguatkan dan mematangkan Koalisi Perubahan bersama Nasdem dan Demokrat dalam menyiapkan pesta demokrasi nanti.
"Kita bersilaturahmi ke Partai Golkar karena Partai Golkar adalah salah satu kekuatan politik utama yang punya potensi dalam menciptakan stabilitas sosial dan politik bangsa," katanya.
Ia menambahkan, PKS dan Golkar juga memiliki kesamaan pandangan bahwa sistem proporsional terbuka dalam Pemilu 2024 lebih cocok buat kemajuan demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: Sore Ini Elite PKS Bertandang ke Markas Golkar, Ajak Usung Anies Jadi Capres
"Kita tidak boleh mundur ke belakang dengan kembali menerapkan sistem proporsional tertutup. Apa yang sudah berjalan dengan sistem proporsional terbuka sudah tepat untuk dilanjutkan di Pemilu 2024," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV