Demokrat Blak-blakan Sebut Banyak Tokoh Sangat Cemas Anies Jadi Presiden, Ini Alasannya
Rumah pemilu | 8 Februari 2023, 05:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman menyebut, banyak pihak ketakutan dan cemas apabila Anies Baswedan menjadi presiden saat nanti di Pilpres 2024.
Benny lantas menyebut, itu terbukti dengan banyaknya narasi dan serangan yang disebutnya berupaya menjatuhan Anies Baswedan jelang Pilpres 2024 nanti.
Ia lantas menyebut, narasi itu mulai dari soal soal utang piutang Rp50 miliar yang melibatkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno, sampai soal dugaan korupsi.
Menurutnya, hal itu lantaran Anies Baswedan diklaim sebagai sosok kuat, terutama ketika berhadapan dengan oligarki.
"Menurut saya, dari segi psikologi politik itu ada gambaran kekhawatiran, gambaran ketakutan, gambaran kecemasan. Banyak tokoh, banyak pemimpin yang cemas, bahkan sangat cemas apabila Anies jadi Presiden," kata Benny di Gedung DPR, Senayan, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Nasdem Duga Anies Baswedan Sengaja Dibunuh Karakternya soal Isu Utang Rp50 Miliar
Lantas ia menyebut, alasan banyak pihak ketakutan adalah, karena Anies Baswedan disebutnya kuat dan bagus di penegakan hukum.
"Mengapa cemas? Karena, ya semua orang tahu Anies itu tokoh yang punya integritas bagus, komitmen yang kuat tentang pluralisme, komitmen kuat tentang demokrasi, komitmen yang kuat untuk pemberantasan korupsi, komitmen yang kuat untuk penegakan hukum,” kata dia.
Selain itu, Anies disebut Benny sosok kuat melawan oligarki yang disebut merongrong demokrasi.
“Dan juga (Anies Baswedan) komitmen kuat untuk melawan oligarki yang merusak tatanan demokrasi dan negara hukum kita," tambah Benny dilansir Kompas.com
Baca Juga: Isu Piutang Rp50 Miliar ke Anies, Sandiaga Ngaku Legawa Tak Mau Bahas Lagi: Kami Bersahabat
Maka dari itu, ia menilai, kini banyak upaya untuk menjatuhkan kredibilitas Anies lewat narasi-narasi menuju Pilpres 2024.
"Politik selanjutnya akan diwarnai dengan politik produksi narasi yang dibangun oleh pesaing-pesaing atau lawan-lawan politik," jelas dia.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/kompas.com