Janji Berikan Rp25 Juta, Duloh Ajak Mertua Wowon Berhubungan Intim Lalu Membunuhnya
Kriminal | 3 Februari 2023, 11:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Noneng Suryati, menjadi salah satu korban serial killer pembunuhan berantai ternyata dihabisi nyawanya oleh Solihin (63) alias Duloh.
Diketahui, Noneng Suryati merupakan mertua Wowon Erawan alias Aki Banyu.
Noneng merupakan ibu dari istri pertama Wowon yaitu Wiwin Winarti, yang juga menjadi korban pembunuhan berantai tersebut.
Baca Juga: Wowon Bohongi Istri akan Khitankan Anak yang Masih 2 Tahun, Ternyata Malah Dibunuh karena Rewel
Namun, terungkap fakta baru berdasarkan pengakuan Duloh, bahwa sebelum membunuhnya, ia ternyata sempat mengajak mertua Wowon itu untuk berhubungan badan.
Ajakan berhubungan intim tersebut berawal ketika Noneng menagih janji kepada Duloh terkait penggandaan uang sebedar Rp25 juta, yang diketahui sebenarnya itu hanya akal-akalan Wowon dkk.
"Noneng Suryati sama saya nagih janji katanya Rp 25 juta, saya bilang uang dari mana, iya si Wowon," kata Solihin kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya pasa Kamis (2/2/2023).
"Yaudah kalau mau dibayar harus mau bersetubuh dulu (kata Solihin ke Noneng)."
Permintaan Solihin pun kemudian disanggupi oleh korban Noneng. Mereka pun lantas berhubungan badan.
Baca Juga: Cerita TKW Baru Pulang dari Arab Saudi Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Dkk karena Hujan Deras
Celakanya, sesudah itu Solihin langsung membunuh Noneng dengan cara mencekiknya selama 30 menit atau setengah jam.
"Dicekik (lehernya) pakai tangan kanan, tangan kiri bekap itu mulutnya supaya enggak teriak (dilakukan) sampai setengah jam," ujar Solihin.
Setelah dipastikan Noneng meninggal dunia, Solihin langsung bergegas mengubur jasad korban ke dalam lubang yang telah disiapkan sebelumnya.
"Nah sesudah itu jam sembilan sampai setengah sepuluh kan langsung dibaringkan dulu, diangkat, dimasukin ke lubang (galian) itu," kata Duloh.
Sebelumnya, pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan Wowon dkk terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com