Sudirman Said Sebut Ada Upaya Keras Tarik PKS agar Koalisi Perubahan Tak Terbentuk
Rumah pemilu | 2 Februari 2023, 06:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said, mengeklaim adanya usaha keras dari pihak-pihak tertentu untuk menarik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) keluar dari Koalisi Perubahan.
Penjelasan Sudirman tersebut disampaikan dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (1/2/2023).
Awalnya, Sudirman menjelaskan alasan PKS mendeklarasikan pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Menurutnya, ada kebutuhan dari PKS untuk meyakinkan konstituennya bahwa mereka tetap konsisten di jalurnya.
“Ada kebutuhan dari PKS untuk meyakinkan pada konstituennya bahwa dalam track,” ucapnya.
“Kedua, pendukung PKS juga kan mungkin akan melebar, orang-orang yang berkehendak mendukung Pak Anies menunggu kapan PKS akan mendeklarasikan.”
Pendeklarasian Anies ebagai capres tersebut, lanjut Sudirman, dilakukan setelah ia ke Istanbul menemui sejumlah pimpinan PKS yang sedang menjalankan tugas di sana.
Baca Juga: Anies Baswedan Mendadak ke Solo, Gibran: Acara Internal, Pulang Naik Jet Pribadi
“Karena kebetulan para pemimpin yang memutuskan itu sedang dalam tugas dan mungkin akan dilanjutkan dengan umrah yang cukup lama.”
“Sementara, ada kebutuhan untuk menyampaikan atau meyakinkan pada konstituennya untuk mengatakan bahwa PKS tetap dalam jalur yang konsisten,” tegasnya.
Saat Budiman Tanuredjo menanyakan apakah ada upaya menarik PKS keluar dari jalur? Sudirman mengaku mengetahuinya.
“Sepanjang yang saya tahu, usaha itu keras sekali.”
“Usaha dari yang tidak ingin koalisi itu terbentuk. Saya kira kita memahami itu tapi saya tidak bisa menyampaikan di sini,” kata dia.
Berdasarkan sejumlah pertimbangan tersebut, lanjut Sudirman, dirasa perlu dan urgent untuk mendeklarasikan Anies, agar konstituen PKS dan pendukung Anies merasa nyaman dan tenang.
“Dengan begitu, spekulasi bisa berkurang.”
Sudirman mengakui, salah satu tujuan pendeklarasian Anies adalah mengamankan upaya pencegahan terbentuknya Koalisi Perubahan.
Meski demikian, ia juga menyebut bahwa pendeklarasian itu sesuai dengan tahapan yang sudah direncanakan oleh PKS.
“Salah satu tujuannya begitu, tapi kan memang tahapan sesuai yang sudah direnacanakan sejak lama. Kapan mau Demokrat, kapan PKS, kapan mau bersama-sama, itu sudah dalam rancangan.”
Dalam kesempatan itu, Sudirman berharap deklarasi bersama PKS, Nasdem, dan Partai Demokrat akan dilakukan sebelum bulan suci Ramadan.
“Kita berharap secepatnya (deklarasi bersama), dan mudah-mudahan sebelum Ramadan bisa dilakukan.”
Namun, ia belum berani memastikan deklarasi tersebut dilakuan bersama cawapres, karena koalisi telah menyerahkan sepenuhnya pemilihan cawapres pada Anies.
“Itu konsisten sejak dikemukakan oleh Pak Surya Paloh saat Nasdem deklarasi, demikian pula dengan Pak AHY saat Demokrat deklarasi.”
Baca Juga: Dapat Dukungan PKS, Anies Baswedan Sebut Presidential Threshold 20 Persen Telah Terlampaui
Menjawab pertanyaan mengenai perjanjian tertulis antara ketiga anggota koalisi tentang cawapres, Sudirman mengaku pihaknya menghindari adanya hitam di atas putih.
Sebab, menurutnya, perjanjian hitam di atas putih merupakan wujud dari kurangnya kepercayaan.
“Justru kita menghindari hitam di atas putih, karena sebetulnya kan tanda tangan itu kan wujud dari kekurangan kepercayaan.”
“Jadi kalau kita percaya, kita gentlemen agreement, saling pengertian, yang penting tujuannya kan kapal ini berlayar dan kita pilih wakil presiden yang paling baik,” tuturnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV