> >

Makna di Balik Gandengan Tangan Gibran dengan Megawati Menurut Pakar: Bukan Kader Sembarangan

Politik | 1 Februari 2023, 10:09 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka turut menyambut kedatangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Senin (30/1/2023). (Sumber: TribunSolo.com/Dok Humas Pemkot Surakarta. )

SURAKARTA, KOMPAS.TV – Gandengan tangan antara Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menunjukkan kesan kedekatan di antara keduanya.

Hal itu disampaikan pakar psikologi politik dari Universitas Sebelas Maret Abdul Hakim. Dari peristiwa itu, seolah tersirat pesan bahwa Gibran bukan kader sembarangan di PDI-P.

“Gibran itu dua kali digandeng Bu Mega. Seolah-olah (Bu Mega) ingin memberikan sinyal kepada kader-kadernya bahwa Gibran itu ada di bawah lindungan beliau sehingga tidak boleh diganggu. Pesan kepada publik juga cukup jelas. Gibran menjadi kader yang sangat penting bagi PDI-P,” paparnya, dilansir dari Kompas.id, Selasa (31/1/2023).

 

Hakim melanjutkan, posisi Gibran dinilai penting lantaran merupakan sosok politisi muda paling populer saat ini. Pasalnya, belum ada sosok politisi muda lain di PDI-P yang tingkat popularitasnya melampaui Gibran.

Itu sebabnya, popularitas Gibran diyakini bakal mampu menghasilkan limpahan elektoral dari kalangan pemilih muda untuk PDI-P pada pemilu mendatang.

Baca Juga: Ternyata Megawati Sudah Ajak Bicara Gibran soal Kaesang Masuk Politik, Ini Bocorannya

Di samping itu, gandengan tangan Megawati itu juga bisa dianggap sebagai sinyal bahwa PDI-P akan mendukung Gibran pada pemilu 2024.

“Yang jelas, PDI-P memberikan kepastian akan ada di belakang Gibran. Entah dia mau maju ke Jawa Tengah atau DKI Jakarta. Dan, itu modal politik yang sangat penting. Artinya, Gibran sekarang punya posisi atau daya tawar tinggi di antara partai-partai lain,” katanya.

Sejumlah arahan

Sebagai informasi, Gibran belakangan ramai disebut akan maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) pada tahun 2024. Dia disebut bakalakan bertarung dalam pilgub Jawa Tengah atau DKI Jakarta.

Itu sebabnya, gandengan tangan Megawati pun memunculkan spekulasi mengenai kelanjutan langkah politik Gibran.

Namun, Gibran enggan menjawab isu tersebut. Ia mengaku belum memastikan bagaimana langkah politiknya pada tahun 2024.

Namun, Gibran menyebut telah memperoleh sejumlah arahan dari Megawati selaku ketua umum partai tempatnya bernaung.

Menurut Gibran, arahan dari Megawati itu juga menyinggung soal politik. Ketertarikan adik Gibran, Kaesang Pangarep, untuk terjun ke dunia politik juga disinggung.

“Sing penting wis ketemu Ibu, uwis (yang penting sudah bertemu Ibu, sudah). Kemarin sudah cukup. Singkat, padat, dan jelas,” kata Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo.

Ia mengaku tak hanya menganggap Megawati sebagai pemimpin partai. Baginya, Megawati sudah seperti ibu dan neneknya sendiri. Apalagi, momen bergandengan tangan keduanya bukan terjadi sekali saja.

Kejadian serupa sempat tertangkap kamera di sela-sela acara tasyakuran pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada Desember 2022 lalu.

“Beliau sudah seperti ibu dan eyang saya sendiri. Pokoknya, tugasku kalau beliau ke sini, saya mengantar dan mendampingi,” kata Gibran.

Sebagaiman diketahui, momen Megawati menggandeng tangan Gibran terjadi setelah keduanya menghadiri pelantikan Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Senin (30/1/2023), di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, wajah Gibran terlihat semringah.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU