> >

Saking Banyaknya Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Polda Metro Bagi 2 Klaster Kasus

Kriminal | 25 Januari 2023, 08:00 WIB
Kolase foto Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai (kiri). Lubang di pekarangan rumah Wowon yang dijadikan tempat mengubur korban (kanan). (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengklasifikasi para korban pembunuhan berantai dan penipuan tersangka Wowon Erawan alias Aki.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dari klasifikasi ini ada dua klaster korban pembunuhan dan penipuan tersangka Wowon.

Klaster pertama yakni dari family tree atau keluarga. Sementara korban Wowon dari klaster ini berjumlah tujuh orang. Enam orang meninggal dunia dan satu selamat.

Menurut Hengki, pihaknya akan terus mendalami berapa sebenarnya korban dari klaster keluarga Wowon.

Baca Juga: Rumit! Ini Silsilah Keluarga Wowon yang Jadi Korban Pembunuhan Berantai

"Kenapa demikian, karena ada keluarga yang hilang tidak melapor. Kecuali korban atas nama Noneng (mertua Wowon), yang lain tidak ada laporan. Oleh karenanya kami akan proaktif mencari apakah ada korban lain," ujar Hengki saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (24/1/2023).

Hengki juga menjelaskan dari klaster ini ditemukan motif baru yakni adanya tokoh fiktif "Aki Banyu" yang memberi perintah untuk membunuh saksi. 

Tokoh fiktif Aki Banyu ini tidak lain adalah Wowon. Melalui tokoh fiktif, Wowon memerintahkan Solihin untuk membunuh istrinya sendiri Ai Maimunah, lantaran mengetahui dan ikut merekrut tenaga kerja wanita (TKW) sebagai korban penipuan. 

Korban lainnya yakni Noneng dan Wiwin, mertua dan istri Wowon. Noneng dibunuh lantaran mengetahui aksi Wowon sebagai Aki Banyu yang memerintahkan TKW bernama Siti terjun ke laut sebagai jalan untuk kaya. 

Baca Juga: [FULL] Polisi Bongkar Modus Penipuan 'Serial Killer' Wowon CS ke Para TKW

"Yang kami dalami saat ini yang terjun ke laut itu bukan hanya Siti tetapi Noneng," ujar Hengki. 

Sedangkan klaster kedua yakni TKW. Hengki menjelaskan di klaster ini ada korban penipuan dan korban pembunuhan.

Menurut Hengki sejauh ini korban pembunuhan dari klaster TKW ini ada dua orang. Sedangkan TKW yang menjadi korban penipuan Wowon Cs ada 11 orang. 

Para korban mengirim sejumlah uang kepada tersangka Dede Solehudin melalui transfer rekening dan Western Union.

Baca Juga: Kisah Siti Fatimah, Korban Pertama Wowon Cs yang Meninggal pada Februari 2021

Uang hasil penipuan dipakai untuk kepentingan pribadi ketiga tersangka Wowon, Solihin alias Dullah dan Dede. 

"Melalui rekening maupun Western Union ini akan kami telusuri berapa korban penipuan dari tersangka," ujar Hengki. 

Capai Rp1 Miliar

Tim dari Polda Metro Jaya melakukan pengeledahan di rumah para tersangka. Hasil pengeledahan ditemukan rekenening dengan saldo mencapai Rp1 miliar.

Uang tersebut diduga dari hasil aksi penipuan Wowon Cs dengan motif penggandaan uang terhadap para korban. 

 

Hasil pemeriksaan uang tersebut hasil akumulasi para korban TKW yang mengirimkan uang secara berkala setiap bulan ke rekening milik tersangka Dede setiap bulan sejak April 2019. Adapun kartu ATM dari rekening penampung uang penipuan ini dipegang oleh Wowon.

Menurut Hengki, para korban ada yang masih bekerja di luar negeri dan ada yang sudah pulang ke tanah air. 

"Empat orang sudah kami hubungi ada di luar negeri. Beberapa orang sudah kembali dan akan dimintai keterangan. Nah sisanya akan kami cari," ujar Hengki. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU