Ketika Yusril Mencuat Jadi Nama Capres atau Cawapres: Didukung Jokowi, 23 Tahun PBB Menunggu
Rumah pemilu | 12 Januari 2023, 09:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Nama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mencuat sebagai salah satu alternatif calon presiden (capres) maupun cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri menyatakan akan mendukung Yusril jika dicalonkan, baik sebagai capres maupun cawapres.
Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai PBB di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
"Kalau menyimak apa yang disampaikan oleh Prof Yusril tadi, dengan pengalaman yang sangat panjang, saya mendukung kalau Prof Yusril di 2024 nanti dicalonkan menjadi calon presiden atau wakil presiden," kata Jokowi, Rabu.
Bahkan, Jokowi sambil menatap ratusan kader PBB menyebut, bahwa ia serius soal pencalonan Yusril tersebut jika dilakukan.
"Ini serius, serius," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Siap Dukung Yusril Ihza Mahendra jika Dicalonkan Jadi Capres 2024: Ini Serius
Sontak penyataan Jokowi ini disambut gemuruh tepuk tangan dari seluruh kader PBB yang hadir dalam acara tersebut.
Jokowi lantas menyebut, alasan mendukung Yusril jadi capres atau cawapres lantaran ia selalu didukung oleh Menteri Sekretaris Negara Periode 2004-2007 tersebut.
Jokowi menyebut, selama ini selalu mendapat dukungan dari PBB, baik saat menjadi Wali Kota Solo maupun dalam saat mencalonkan sebagai Presiden pada 2019 lalu.
Baca Juga: Respons Pidato Yusril soal Pemimpin, Jokowi Sengaja Batuk: Saya Juga kan Kurus
23 Tahun Menunggu
Adapun Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor berharap, Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra dapat menjadi wakil presiden pada 2024 mendatang.
Afriansyah mengatakan, partainya cukup menargetkan kursi wakil presiden untuk Yusril, asalkan mendapat restu dari Presiden Joko Widodo.
"Insya Allah kalau memang Allah berkenan, 2024 ini minimal ketua umum kita menjadi wakil presiden Republik Indonesia," kata Afriansyah dalam Rapat Koordinasi Nasional PBB di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1/2023) dilansir Kompas.com
"Ya kita enggak usah ambil-ambil presiden lah, wakil saja cukup, asal direstui oleh Bapak Jokowi," ujarnya.
Baca Juga: Dukung Sistem Proporsional Tertutup, Yusril: Mungkin Tinggal PDIP dan PBB yang Menghendaki
Afriansyah menjelaskan, Yusril pernah menjadi calon presiden pada tahun 1999 lalu ketika presiden masih dipilih oleh MPR.
Artinya, kata dia, para kader sudah menunggu selama 23 tahun agar Yusril jadi capres atau cawapres kelak di Pilpres 2024.
"Prof Yusril ini pernah jadi calon presiden tahun '99, sekarang 2024, hampir 23 tahun kita menunggu," kata Afriansyah Noor.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV