Suara Lantang Megawati jika Kader PDIP Langgar Aturan: Pecat, Jangan Bikin Tangan Ibu Buat Itu
Rumah pemilu | 10 Januari 2023, 11:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri bersuara lantang soal kader partainya yang harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh partai.
Kepada kader-kader PDIP yang hadir di ulang tahun ke-50 di Expo, Kemayoran, Jakarta, hari ini (10/1/2023), Megawati mengingatkan tak ragu memecat jika kader PDIP melanggar aturan partai.
"Jangan hanya dengar pidato ibu, tapi budek," kata Megawati, Selasa, diikuti dari Breaking News Kompas TV.
"Masukan sini (sambil menunjuk hati-red). Kita ini bonding antara ini dan ini (menunjuk antara kepala dan hati-red). Satu, itu mancur ke atas. Kita diparingi (diberkahi) oleh Gusti Allah bisa jadi partai seperti ini loh," kata Mega.
Lantas, Megawati bicara soal kepatuhan kader dan minta jangan sampai Megawati meneken surat pemecatan.
"Jadi kalau saya, kalau ada anak buah yang sudah di dalam aturan partai harus sampai harus pemecatan, ya saya teken. Jangan bikin tangan ibu ini, untuk membuat itu," jelasnya.
Baca Juga: Perayaan HUT Ke-50 PDIP, Ketua Umum Megawati Sapa Kader: Kangen Tidak Sama Ibu?!
Presiden ke-5 RI itu cerita soal pemecatan sejumlah kader PDIP yang pernah ia tanda tangani.
"Lha sekarang bikin aturan baru, supaya ya sudah kalau kamu gitu, mundur saja dia nggak mau," ucapnya. "Padahal mereka benar-benar tidak jalankan aturan partai, ada yang berkhianat dan lain sebagainya," ujarnya.
Baca Juga: Megawati Dinilai Dapat 3 Keuntungan jika Umumkan Capres Hari Ini, Puan Santai dan Fokus Kerja
Dalam pidato politik itu Megawati juga mengungkapkan alasan dirinya tidak mengundang partai lain di HUT ke-50 kali ini.
"Dengan segala hormat dengan partai lain, kali ini tidak mengundang, ini konsolidasi partai untuk kangen-kangenan," ujarnya.
"Saya tidak muncul tatap muka dengan kader, hampir tiga tahun. Sekarang ini saya pengen tahu, pasukan saya masih ada atau tidak. ternyata alhamdulillah," kata Megawati.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV