Angela Korban Mutilasi di Bekasi Berencana Pergi ke Amerika Serikat Sebelum Hilang pada 2019
Kriminal | 8 Januari 2023, 12:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Korban pembunuhan dan mutilasi di Bekasi, Angela Hindriati Wahyuningsih, ternyata berencana pergi ke Amerika Serikat (AS) sebelum nyawanya direnggut oleh kekasihnya, M Ecky Listiantho alias MEL (34).
Hal itu diungkapkan oleh mantan suami Angela, Albertus Hadi Pramono (57), Sabtu (7/1/2023).
Pramono menceritakan, sebelum hilang, Angela akan membuat VISA untuk pergi ke AS. Rencana tersebut disampaikan Angela pada 17 Juni 2019 saat ia ulang tahun.
Pada saat itu, Angela mengajak Pramono bertemu untuk meminta paspor yang terbawa mantan suaminya ini.
”Dia bilang mau ketemu sahabat kami di Colorado, Amerika Serikat. Saat itu dia menceritakan rencananya untuk istirahat terlebih dahulu dan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Adapun apartemen yang ia tempati hendak disewakan dan akan tinggal di tempat lain yang lebih kecil,” ungkap Pramono dilansir dari Kompas.id.
Setelah Angela dilaporkan hilang, Pramono menghubungi kawannya di Colorado. Namun, hasilnya nihil. Angela ternyata tak pernah mengunjungi atau menghubungi mereka.
Baca Juga: Terungkap Kelakuan MEL, Pelaku Mutilasi di Bekasi Punya Pacar Baru setelah Bunuh Angela
Pramono juga tidak yakin Angela yang mengunggah sendiri foto terakhir di Instagramnya. Sebab, menurut Pramono ponsel mantan istrinya itu sudah tidak dapat dihubungi sejak 24 Juni 2019 siang.
Sebelumnya, Keluarga Angela sempat membuat laporan orang hilang ke Mapolda Jawa Barat pada 26 Juli 2019 karena perempuan itu memutus komunikasi dengan keluarganya hampir satu bulan lamanya.
Keluarga membuat laporan tersebut di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Barat.
"Jadi dilaporan SPKT Polda Jawa Barat pada saat itu Angela masih hidup dan benar kabur dari keluarganya," terang Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy, Sabtu (7/1/2023).
Keluarga Angela menyatakan bahwa perempuan itu telah menghilang sejak 19 Juni 2019, tepat pada hari perayaan ulang tahunnya.
Saat itu Angela masih hidup dan sempat berkunjung ke beberapa kantor tempat ia bekerja di wilayah Jakarta dan Cibinong sejak tanggal 21 hingga 23 Juni 2019.
Pada tanggal 24 Juni 2019, Angela juga masih melakukan komunikasi di grup percakapan kantornya. Namun, jejak digital Angela di media sosial berakhir pada 28 Juni 2019.
Unggahan terakhir Angela menunjukkan bahwa dirinya berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Baca Juga: Angela Korban Pembununan dan Mutilasi Bekasi Sempat Minta Dinikahi Pelaku, MEL Justru Sakit Hati
Namun tak disangka, Angela meregang nyawa di tangan MEL, laki-laki yang menjalin hubungan asmara dengannya selama enam bulan, sejak Juni 2021.
MEL mencekik Angela hingga meninggal dunia pada November 2021 lantaran takut perempuan itu membongkar hubungan terlarang mereka kepada keluarga MEL yang telah memiliki istri dan anak.
Setelah dua pekan meninggal, jasad Angela bahkan dimutilasi oleh MEL di rumah kontrakannya di daerah Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kepada polisi, pelaku mengaku bingung untuk menyembunyikan jasad korban, sehingga memutuskan untuk memotong-motong tubuh Angela.
Tujuh potongan tubuh itu kemudian ia masukkan ke dalam kontainer atau kotak plastik penyimpanan di kamar indekos yang ia sewa.
Selama satu tahun lebih menyembunyikan jasad Angela, MEL juga berupaya menyembunyikan bau busuk yang muncul.
Baca Juga: Kronologi Perkara AR, Polisi yang Jual Istri ke Sesama Polisi di Pamekasan, Diduga Konsumsi Narkoba
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, kasus mutilasi di Bekasi ini bermula dari pencarian MEL yang dilaporkan hilang oleh keluarganya setelah pamit pergi ke bank pada Jumat, 23 Desember 2022.
Seminggu kemudian, pada Kamis (29/12/2022), polisi memeriksa rumah kontrakan yang ditinggali oleh MEL dan menemukan potongan tubuh manusia yang terbungkus plastik dan tersimpan di dalam kontainer.
Polisi menyatakan, berdasarkan tes forensik, potongan tubuh tersebut merupakan jasad Angela.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.id