Tanggapi Isu Reshuffle, Politikus NasDem: Dia Jadi Presiden Tidak Ujug-Ujug
Politik | 7 Januari 2023, 18:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Seseorang bisa menjadi presiden karena adanya dukungan partai pengusung dan pendukung, tidak tiba-tiba seperti datang dari langit.
Penegasan itu disampaikan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie atau Gus Choi menanggapi isu reshuffle kabinet.
"Yang harus dicatat adalah presiden untuk menjadi presiden itu didukung oleh partai-partai pengusung, pendukung,” tuturnya, saat ditemui di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023), dikutip Tribunnews.com.
“Dia jadi presiden tidak ujug-ujug, tidak tiba-tiba, tidak datang dari langit, atau dalam bahasa agama itu kun fayakun, jadilah maka jadi, itu tidak," lanjutnya.
Oleh sebab itu, ia meminta Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengingat peran partai pengusung saat terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019 lalu.
Baca Juga: Ditanya Kapan Akan 'Reshuffle' Kabinet, Presiden Jokowi: Bisa Besok, Bisa Senin, Bisa Selasa
Nasdem merupakan satu di antara sejumlah partai politik pengusung dan pendukung, yang mengusung Jokowi di Pilpres 2019 lalu.
Seharusnya, lanjut Gus Choi, dalam melakukan reshuffle, Jokowi juga berkonsultasi dengan partai pendukung terlebih dahulu.
"Jadi presiden punya hak prerogatif, yang mendukung juga punya hak, gitu kan.”
“Karena itu ketika mau mengganti atau mengangkat itu tetap melakukan konsultasi dengan pendukungnnya, berarti dengan pimpinan partai politiknya," ungkap dia.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Tribunnews.com