> >

PDIP Nilai Sistem Proporsional Tertutup Dorong Terpilihnya Wakil Rakyat yang Kompeten

Rumah pemilu | 7 Januari 2023, 11:34 WIB
Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers pengumuman paslon Pilkada 2020, Rabu (2/9/2020). PDIP berpendapat pemilihan umum (pemilu) dengan sistem proporsional tertutup akan mendorong pihak yang kompeten untuk terpilih sebagai wakil rakyat. (Sumber: Dokumen DPP PDI-P/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpendapat pemilihan umum (pemilu) dengan sistem proporsional tertutup akan mendorong pihak yang kompeten untuk terpilih sebagai wakil rakyat.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dengan sistem proporsional tertutup, pihaknya bisa mendorong akademisi hingga purnawirawan untuk dapat terpilih.

Dia juga menyebut dasar sistem proporsional tertutup adalah kompetensi.

“Yang penting, kami bisa mendorong kaum akademisi dari perguruan tinggi, tokoh-tokoh agama misalnya, tokoh purnawirawan, itu dengan sistem proporsional tertutup, mereka lebih dimungkinkan untuk didorong terpilih karena base-nya adalah kompetensi,” jelasnya, dikutip dari tayangan Kompas Pagi Kompas TV pada Sabtu (7/1/2023).

Sementara dasar sistem proporsional terbuka, menurut Hasto, lebih kepada popularitas.

“Jadi, sistem proporsional tertutup itu base-nya adalah pemahaman pada fungsi-fungsi dewan, sedangkan untuk terbuka adalah popularitas.”

Baca Juga: Jadi Satu-Satunya Fraksi di DPR yang Setuju dengan Sistem Pemilu Tertutup, Ini Alasan PDI-P!

Hasto juga berpendapat, dengan sistem proporsional tertutup, anggaran yang digunakan bisa lebih hemat, dan sistem pemilihan menjadi lebih sederhana.

“Penghematan, sistem menjadi lebih sederhana, kemudian kemungkinan terjadinya manipulasi menjadi kurang.”

“Dulu kan begitu banyak penyelenggara pemilu yang karena terlalu capek akibat pemilu yang begitu kompleks, itu nanti bisa dicegah,” tuturnya.

Berbeda dengan PDIP, Kepala Badan Komuniksi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut partainya menolak keras upaya untuk mengembalikan sistem pemilu proporsional tertutup.

Sebab, hal itu, kata dia sama saja memundurkan kualitas demokrasi.  

“Ini sama saja memundurkaan kualitas demokrasi, mengembalikan politik sentralisasi kekuasaan, dan menafikan kerja keras kader partai politik yang telah membina konstituennya selama ini.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU