Gus Yahya soal Pemilu Serentak 2024: Tak Ada Pertarungan Absolut, Rileks, Enggak Perlu Baper
Rumah pemilu | 4 Januari 2023, 18:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya mendukung pemilu serentak 2024 dengan sejumlah alasan.
Salah satunya, menurut Gus Yahya, Pemilu 2024 yang dilakukan serentak dengan pemilihan Kepala Daerah tersebut justru membuat tensi panas akibat pemilu jadi turun.
"Maka sebetulnya kami juga setuju dan ikut mendukung gagasan pemilu serentak ini untuk mengurangi ketegangan di antara para kompetitor yang terlibat dalam pemilu," kata KH Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Rabu (4/1/2023), dilansir Antara.
"Itu karena nanti akan terjadi konfigurasi yang saling bertukar, di berbagai tingkatan pemilu dan juga di daerah yang berbeda-beda," jelasnya.
"Sehingga antara satu pihak dengan pihak yang lain ini tidak ada pertarungan yang absolut," tambah Gus Yahya.
Baca Juga: Ketum PBNU Larang Keras Kampanye Politik di Rumah Ibadah: Tolong, Ini Bahaya Sekali
Gus Yahya lantas menyebut alasan lainnya, yakni di satu sisi mungkin kompetitor di pemilu itu bisa berhadap-hadapan, tapi mereka pihak saling mendukung di penyelenggaraan pemilihan kepala daerah.
"Mungkin di satu sisi mereka bisa berhadap-hadapan sebagai pihak yang berbeda, tapi di tempat lain di pemilu daerah bisa tergabung dalam satu koalisi dan sebagainya," ucap KH Yahya.
Maka dari itu, Gus Yahya juga mengingatkan agar semua pihak untuk tidak terbaper perasaan (baper) dalam kontestasi Pemilihan Umum serentak 2024.
"Jadi kami harap pemilu ke depan lebih rileks, pemilu tidak pakai baper-baperan, yang tak pakai halalkan darah orang," ujarnya.
Ia pun meyakini, seharusnya penyelenggaraan pemilu harus rileks dalam mencari jalan masa depan bangsa yang lebih baik bagi semua orang.
Baca Juga: Bertemu 2 Jam Tertutup dengan PBNU, KPU Sebut Warga NU Mitra Lancarkan Pemilu 2024
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara