Kriminolog Ungkap Alasan Orang Tega Bunuh dan Mutilasi: Dia Tidak Mau Kehilangan Status Sosial
Update | 2 Januari 2023, 16:52 WIB"Dari berbagai kasus yang ada, itu terjadi proses dehumanisasi, jadi pelaku tidak lagi melihatnya sebagai orang ya, tapi sekadar barang, itu yang membuat pelaku menjadi dingin dan tega untuk memutilasi korban yang sudah dibunuhnya itu," tuturnya.
Menurut dia, kasus di Bekasi sesuai dengan kejahatan mutilasi yang pernah terjadi sebelumnya, yakni dilakukan di tempat yang aman bagi pelaku kemudian disembunyikan di tempat yang menurut pelaku mudah untuk dibuang.
Baca Juga: Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi, Terduga Pelaku Hampir Kabur Kendarai Mobil dengan Perempuan Lain
Di sisi lain, menurut dia, pelaku juga berniat menyembunyikan korban agar tidak ketahuan oleh pihak berwenang maupun warga sekitar.
"Ini adalah hal yang tipikal yang terlihat dari sekitar 300 kasus mutilasi yang pernah terjadi di Indonesia selama dua dekade terakhir ini," jelasnya.
Beberapa kasus pembunuhan yang pelakunya berusaha menghilangkan jasad korban di antaranya kasus mutilasi Paulus Iwan Budi Prasetyo di Semarang pada September 2022. Jasad korban ditemukan termutilasi dan terbakar di kawasan Pantai Marina.
Kemudian ada juga kasus pembunuhan Ade Yunia Rizabani alias Icha yang ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus plastik di kolong Tol Becakayu, Bekasi pada Oktober 2022.
Baca Juga: Ahli: Trauma Masa Kecil Tak Bisa Benarkan Pembunuhan Perempuan yang Jasadnya Dibuang di Tol Becakayu
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV