Operasional RSDC Wisma Atlet Sisakan Tower 6, akan Standby hingga Maret 2023
Update corona | 31 Desember 2022, 12:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Seiring dengan situasi pandemi yang mulai terkendali, operasional Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat ditutup secara bertahap hari ini, Sabtu (31/12/2022).
Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Kolonel Kes. Dr Mintoro Sumego mengatakan, pihaknya masih menyisakan satu tower untuk antisipasi jika ada lonjakan kasus Covid-19 lagi, yakni Tower 6.
Adapun Tower 6 tersebut dipilih karena memiliki akses yang paling mudah dari pintu masuk.
"Sesuai dengan arahan pemerintah, bahwa Wisma Atlet ini tetap di-standby-kan di Tower 6,” kata Mintoro Sumego kepada awak media di Wisma Atlet Tower 6, Jakarta Utara, Sabtu (31/12) seperti dipantau dari program Kompas TV.
Tower 6 tersebut rencananya akan beroperasi dan dilakukan evaluasi dalam tiga bulan ke depan atau hingga 31 maret 2023. Untuk kesiapannya, di Tower 6 ini terdapat 1.651 tempat tidur yang terdiri dari 24 lantai.
“Nanti kita akan bagi-bagi, ada lantai untuk administrasi atau perkantoran, yang kedua adalah lantai untuk tempat tinggal nakes, terus yang ketiga adalah nanti lantai untuk tempat perawatan kalau memang nanti ada pasien Covid-19,” papar Mintoro.
Baca Juga: Hari Ini 31 Desember, Operasional RSDC Wisma Atlet Dihentikan Bertahap dan Sisakan Satu Tower Siaga
Untuk berjaga-jaga, tower ini juga dilengkapi dengan unit gawat darurat (UGD) dengan jumlah 30 tempat tidur, intensive care unit (ICU), intermediate care unit, dan highcare unit dengan 97 tempat tidur.
Hingga kini, jumlah relawan yang bersiaga di Wisma Atlet mencapai 214 orang, yang terdiri dari 155 tenaga medis, dan sisanya adalah tenaga non-medis.
“Disini kita memang sudah mulai keliatan penurunan pasien 3 bulan terakhir ini cukup signifikan,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait setelah dilakukan evaluasi tiga bulan ke depan, pihaknya akan mengikuti rencana BNPB yang dalam hal ini merupakan Satgas Covid-19.
Baca Juga: RSDC Wisma Atlet Segera Ditutup, BNPB: Maunya Ditutup Semua, Bebani Anggaran
“Untuk kedepannya kami ngikut arah pimpinan saja karena RSDC itu rumah sakit gawat darurat sementara. Ke depan, setelah 3 bulan itu, nanti kami melihat perkembangan lebih lanjut,” terangnya.
Adapun penghentian operasional RSDC ini tertuang dalam surat berkop B.404.N/KA BNPB/PD.01.02/11/202 yang sempat beredar di media sosial.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV