> >

Kiprah Sandiaga Uno: Mantan Cawapres Prabowo di Pilpres 2019, Kini Dikabarkan Hengkang ke PPP

Politik | 29 Desember 2022, 14:19 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam konferensi pers Malam Puncak Lomba Karya Musik Anak Komunitas di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis malam (30/6/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS TV - Nama Sandiaga Uno mendadak menjadi perbincangan hangat di kancah dunia politik Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu dikabarkan hengkang dari Partai Gerindra dan bergabung dengan PPP. 

Informasi itu pun dibocorkan orang terdekat Prabowo Subianto, yaitu Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. 

Dasco mengaku mendapatkan kabar kepindahan Sandiaga ke partai berlambang Ka'bah itu dari rekannya di Fraksi PPP DPR RI. 

Menurut dia, kepindahan Sandiaga ke PPP itu lantaran ia ingin maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. 

"Saya pikir pernyataan Pak Sandi yang mau mencapreskan, dan Pak Prabowo tidak masalah, itu tidak perlu dijadikan polemik. Karena saya sudah mendengar kabar dari teman-teman Fraksi PPP bahwa Pak Sandi itu sebentar lagi sudah resmi menjadi anggota PPP," kata Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/12/2022). 

Baca Juga: Ketua Harian Gerindra: Sandiaga Uno Sebentar Lagi Akan Menjadi Kader PPP

Gerindra, kata dia, tidak akan menghalangi niat Sandiaga untuk pindah partai politik (parpol). 

"Sehingga kalau sudah menjadi anggota PPP itu kewenangan dari PPP untuk mencalonkan atau tidak mencalonkan," ujarnya.

Lantas seperti apa rekam jejak Sandiaga selama ini di Partai Gerindra?

Sandiaga resmi menjadi kader Partai Gerindra pada 2015 silam. Kala itu, menurut penuturan Sandiaga, Prabowo memintanya untuk membantu ketua umum Gerindra itu di partai tersebut.

Hal itu disampaikan Sandiaga dalam program Satu Meja The Forum yang ditayangkan Kompas TV pada Rabu, 29 Agustus 2018.

Tak hanya dari Prabowo, Sandiaga mengaku menerima banyak tawaran untuk bergabung dengan parpol saat ia masih menjadi pengusaha. 

"Waktu pembicaraan dengan Pak Prabowo di awal, waktu beliau selesai (Pilpres) 2014, ya tentunya kita berdiskusi. Pak Prabowo menyampaikan, 'Sandi bantu saya di Gerindra'. Saya bilang, 'Mas, aduh, sudah deh, saya jadi pengusaha saja bantu dari luar,'" cerita Sandi. 

Mendengar jawaban tersebut, kata Sandi, Prabowo mempertanyakan seberapa banyak pembukaan lapangan kerja yang dihasilkan oleh grup bisnis Sandi. Ia pun menjawab grup usahanya telah menghasilkan sekitar 30 ribu lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dikabarkan Hengkang dari Gerindra, PPP: Kami Sambut Baik jika Benar Ingin Gabung

Singkat cerita, Prabowo pun berhasil meyakinkan Sandiaga. Selanjutnya, Menparekraf itu berdiskusi dengan keluarga untuk meminta izin banting setir dari pengusaha menjadi politikus. 

"Saya inginnya besok bilang 'Wah enggak diizinin keluarga' he-he-he," katanya. Ternyata keesokan paginya, Sandi memutuskan datang ke rumah ibunya, Mien Rachman Uno. 

Saat akan menyampaikan maksud kunjungannya, Mien telah mengetahui niat anaknya untuk meminta izin untuk terjun ke dunia politik. Ternyata, Prabowo sudah menelepon ibunya dan Mien mengizinkannya masuk politik. 

"Jadi ya saya resign dari dunia usaha, saya enggak mau usaha saya masuk dipolitisasi, saya mundur dan saya masuk di politik di tahun 2015," ujarnya.

Prabowo mempercayai Sandiaga untuk memegang jabatan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. 

Selanjutnya, pada 2017, ia diusung oleh Partai Gerindra menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta. Akhirnya, ia memenangi pesta demokrasi tersebut dan terpilih menjadi orang nomor dua di Jakarta. 

Pada 2018, Sandiaga melepaskan statusnya sebagai kader Gerindra karena ingin mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo pada Pilpres 2019.

Bahkan, Prabowo langsung yang meminta Sandiaga untuk mundur. Menurut Prabowo, hal itu perlu dilakukan agar Sandiaga bisa diterima oleh dua parpol lain yang menjadi koalisi mereka, yakni PAN dan PKS. 

Sebab, kesepakatan menduetkan Prabowo dengan Sandiaga diputuskan oleh tiga parpol tersebut. Jika Sandiaga tidak keluar dari Gerindra, artinya pasangan capres-cawapres tersebut sama-sama berasal dari Gerindra. 

"Beliau harus diterima partai-partai lain. Saya meminta beliau mundur dari Gerindra, padahal beliau sudah meniti karier di Gerindra cukup lama. Sekarang Wakil Ketua Dewan Pembina," ujar Prabowo. 

"Beliau mundur dari jabatan-jabatan itu, mundur dari Gerindra untuk bisa diterima sebagai calon independen." 

Kembali ke Partai Gerindra 

Sandiaga memutuskan kembai ke dunia politik setelah rangkaian Pilpres 2019 berakhir. 

Pada September 2019, anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan, Sandiaga akan kembali menjadi kader Partai Gerindra. 

Peresmian kembalinya Sandiaga dilakukan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerindra. Namun, Andre enggan menjelaskan lebih jauh alasan kembalinya Sandi ke Gerindra. 

Ia meminta wartawan menunggu Rakernas Gerindra berlangsung.

"Insya Allah dalam Rakernas," kata Andre.

Disambut Baik Elite PPP

PPP menyambut baik kabar kepindahan kader Partai Gerindra Sandiaga Uno ke parpol berlambang Ka'bah tersebut. 

Namun, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan Sandiaga masih menjadi kader parpol pimpinan Prabowo itu. 

"Kita menyambut baik, tapi sampai saat ini dalam struktur kepengurusan tidak ada nama Pak Sandiaga Uno, karena PPP menghormati fatsun politik yang ada," kata Baidowi kepada Kompas TV, Kamis (29/12/2022). 

Baca Juga: Kenangan Sandiaga Uno pada Pak Ogah: Dulu Tak ada Gadget, Hiburan Kami Nonton "Si Unyil"

Ia mengaku menunggu pernyataan resmi dari Sandiaga Uno ihwal niatnya pindah ke PPP. Sebab, saat ini kabar itu berembus ketika Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membocorkannya kepada awak media. 

"Kalau informasi itu benar, alhamdulillah. Tapi kan itu informasi dari Pak Dasco, bukan Pak Sandi. Yang jelas hubungan Pak Sandiaga dengan PPP baik-baik saja," ujarnya. 
 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU