> >

Pengamat: Bila Anak Buah Surya Paloh Direshuffle Jokowi, akan Bawa Keuntungan untuk Nasdem

Politik | 27 Desember 2022, 14:44 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber: Tribunnews.)

 

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana melakukan reshuffle menteri di kursi Kabinet Indonesia Maju. Sejumlah kalangan memprediksi bila kali ini yang akan dicopot adalah menteri yang berasal dari Partai Nasdem. 

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyebut, bila Presiden Jokowi memutuskan untuk mencopot anak buah Surya Paloh dari kursi kabinet, nantinya itu akan membawa keberkahan bagi Partai Nasdem.

 

Sebab keputusan itu akan membawa simpati dari masyarakat, karena Nasdem dinilai telah dikhianati oleh Jokowi.

Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Koalisi Parpol Pengusung Jokowi Masih Solid, Nilai Reshuffle Hal yang Wajar

"Kalau yang direshuffle hanya Nasdem dan jatah kursi menterinya dikurangi atau dihabisi, Nasdem akan mendapatkan simpati luas publik. Nasdem terlihat dizalimi dan disingkarkan karena alasan politik bukan kinerja," kata Adi kepada Kompas TV, Selasa (27/12/2022). 

Menurut dia, loyalitas Nasdem ke Jokowi hingga saat ini tak pernah berubah. Hal ini akan dikapitalisasi oleh Nasdem sebagai bahan kampanye politik mendulang simpati publik.

"Kecuali, jika Nasdem direshuffle dan pengganti menterinya dari Nasdem juga, maka kesan dizalimi bisa dianulir. Hanya ganti menteri tapi jatah menterinya tak dikurangi." 

"Tapi beda ceritanya jika Nasdem direshuffle dan menteri penggantinya diberikan ke yang lain, maka kesan dikeluarkan dari koalisi cukup kentara," ujarnya. 

Hal senada dikatakan, pengamat politik Hendri Satrio. Ia mengatakan, bila kepala negara memutuskan untuk mengganti semua menteri dari parpol besutan Surya Paloh itu akan menguntungkan Partai Nasdem di mata masyarakat.

"Kalau presiden mereshuffle semuanya jadi keuntungan politik buat Nasdem. Jadi kalau mau reshuffle ya reshuffle aja. Enggak perlu dikaitkan dengan citra parpol." 

"Presiden mau reshuffle atau tidak itu kan alasannya terserah presiden, politis boleh, kompetensi juga boleh," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi enggan berkomentar lebih jauh ihwal adanya dorongan dari PDIP agar dua menteri asal Partai Nasdem dievaluasi. 

Dalam keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, Senin (26/12/2022), Jokowi hanya tersenyum saat disodorokan pertanyaan tersebut oleh awak media.

 

Selanjutnya, Jokowi kembali ditanyakan ihwal kisi-kisi terkait menteri yang akan dicopot apabila ada reshuffle kabinet. Namun, Jokowi tidak memberi jawaban dengan jelas.

Baca Juga: Sinyal Reshuffle Menguat, Siapa Menteri Digeser Presiden Joko Widodo?

"Clue-nya, ya udah," kata Jokowi sembari berjalan meninggalkan awak media.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU