> >

Ahli Psikologi: Richard Eliezer Berkata Jujur soal Peristiwa Penembakan Yosua

Hukum | 26 Desember 2022, 16:44 WIB
Ahli psikologi klinis, Liza Marielly Djaprie (tengah), Senin (26/12/2022), mengatakan, terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, berdasarkan hasil tes, berkata jujur dalam perkara tewasnya Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli psikologi klinis, Liza Marielly Djaprie mengatakan, terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, berdasarkan hasil tes, berkata jujur dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Pernyataan itu disampaikan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua atau Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).

“Ada yang namanya MMPI, Minnesota Multiphasic Personality Inventory, di mana dalam inventory alat tes tersebut memang kita akan men-detect level kebohongan. Apakah bisa dipercaya, reliabilitasnya bagaimana, validitas hasil assessment dia seperti apa,” urai Liza.

“Dan semua berada pada hasil yang baik, dalam arti, berkata dengan jujur, hasil-hasil assessment-nya dia bisa dipertanggungjawabkan.”

Baca Juga: Romo Magnis Ungkap Unsur Meringankan Richard Eliezer: Budaya Laksanakan di Polri dan Perintah Sambo

Selain assessment, Liza mengatakan pemeriksaan terhadap Richard Eliezer juga dilakukan dengan cara anamnesa dan alloanamnesa.

“Anamnesa itu ada yang auto, langsung dengan individunya dalam hal ini Richard, juga dengan alloanamnesa itu dengan orang tuanya tentunya,” kata Liza.

“Dari hasil wawancara tersebut, dari observasi, semua tanda-tanda menunjukkan bahwa ada tingkat kejujuran yang cukup tinggi dalam arti ceritanya runut."

"Kemudian gestur tubuhnya juga kita bisa membedakan mana gestur yang sedang berbohong atau tidak benar, mana gestur yang mengatakan kejujuran.”

Dalam proses ini, sambung Liza, pihaknya kemudian melakukan kroscek kepada orang tua dengan melakukan alloanamesa.

“Dengan pihak orang tua walaupun di waktu dan tempat yang berbeda, tapi dua-duanya kurang lebih mengatakan hal yang sama,” ujarnya.

Baca Juga: Romo Magnis: Richard Tidak Sepenuhnya Harus Tanggung Jawab, Dia Diperintah Ferdy Sambo Tembak Yosua

Liza menambahkan, dalam proses anamnesa, terlihat hubungan Richard Eliezer dengan orang tua sangat dekat. Bukan hanya dekat, Eliezer juga memiliki kepatuhan dan kerap menolong orang lain.

“Salah satu yang dari kecil terlihat dari Richard adalah patuh, avoidance conflict, menghindari konflik dan cenderung nurut aja, selalu mencoba untuk menjaga kedamaian, kemudian di samping itu dia selalu membantu orang-orang di sekitarnya,” ucap Liza.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU