> >

Pengamat dari UIN: Jokowi Hampir Pasti akan Reshuffle Menteri dari Nasdem

Politik | 26 Desember 2022, 13:58 WIB

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan jelang pemilu 2024 dalam acara Konsolidasi Nasional Bawaslu RI di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (17/12/2022). (Sumber: BPMI Setpres/Rusman)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai Presiden Joko Widodo hampir dipastikan bakal mencopot menteri dari Nasdem yang duduk di Kabinet Indonesia Maju. 

Ia menjelaskan, terdapat indikator yang jelas kalau menteri dari Nasdem akan berkurang atau disapu bersih oleh Jokowi sebagai pembantunya. 

Saat ini, Nasdem mengirimkan tiga kadernya sebagai menteri. Mereka adalah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar serta Johnny G Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia. 

Baca Juga: PDIP Minta 2 Menteri Asal Nasdem Dievaluasi, Begini Respons Jokowi

"Reshuffle kali ini memang kuat mengarah ke menteri Nasdem. Indikasi pertama, ini kali kedua Jokowi bicara reshuffle secara terbuka setelah  Nasdem deklarasi usung Anies maju Pilpres 2024. Padahal Jokowi selama ini tak pernah bicara reshuffle secara terbuka," kata Adi kepada Kompas TV, Senin (26/12/2022).

 

Selain itu, lanjut Adi, elite PDIP setelah Nasdem usung Anies sebagai bakal capres Pilpres 2024, sudah dua kali langsung mengeluarkan pernyataan pedas agar Nasdem dikeluarkan dari jajaran parpol koalis.

"Hasto sempat bilang biru, yang itu artinya Nasdem, lepas dari koalisi istana. Lalu, Djarot minta Menteri Pertanian dan lingkungan hidup dievaluasi," ujarnya. 

Sementara itu, Pengamat politik dari KedaiKOPI Hendri Satrio menyebut, Jokowi tak akan mencopot seluruh kader Nasdem sebagai menteri. 

"Presiden mereshuffle menteri Nasdem, saya yakin Pak Jokowi tidak akan mereshuffle semua menteri Nasdem, katakanlah satu atau dua mungkin," ujarnya. 

Menurut dia, bila kepala negara memutuskan untuk mengganti semua menteri dari parpol besutan Surya Paloh itu akan menguntungkan Partai Nasdem di mata masyarakat.

"Kalau presiden mereshuffle semuanya jadi keuntungan politik buat Nasdem. Jadi kalau mau reshuffle ya reshuffle aja. Enggak perlu dikaitkan dengan citra parpol." 

"Presiden mau reshuffle atau tidak itu kan alasannya terserah presiden, politis boleh, kompetensi juga boleh," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi enggan berkomentar lebih jauh ihwal adanya dorongan dari PDIP agar dua menteri asal Partai Nasdem dievaluasi. 

Dalam keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, Senin (26/12/2022), Jokowi hanya tersenyum saat disodorokan pertanyaan tersebut oleh awak media.

Baca Juga: PDIP Minta Jokowi Evaluasi Siti Nurbaya dan Syahrul Yasin Limpo, Nasdem Buka Suara

Selanjutnya, Jokowi kembali ditanyakan ihwal kisi-kisi terkait menteri yang akan dicopot apabila ada reshuffle kabinet. Namun, Jokowi tidak memberi jawaban dengan jelas."

"Clue-nya, ya udah," kata Jokowi sembari berjalan meninggalkan awak media.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU