> >

Dua Kubu Diduga Bikin Geger Keraton Solo, Polisi: Semuanya Saudara, Kami Coba Mediasi

Peristiwa | 24 Desember 2022, 08:53 WIB
Suasana di dalam istana Keraton Solo pada Jumat malam usai ribut. Kondisi ini terjadi di kawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022). (Sumber: KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua kubu diduga jadi penyebab geger Keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Jumat (23/12/2022) malam. Akibatnya, beberapa orang terluka, termasuk keluarga dalam keraton. 

Adapun dua kubu yang diduga terlibat konflik yakni antara kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA), atau yang selama ini dikenal sebagai kubu Gusti Moeng (putri PB XII).

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi lantas mengatakan, pihaknya bakal mengupayakan mediasi menyusul konflik Keraton Kasunanan Surakarta yang kembali memanas pada Jumat (23/12) malam.

"Keraton ini semuanya adalah kerabat. Artinya saudara, kalau pun memang nanti ada hal-hal yang memang kurang terjalinnya komunikasi," kata Kombes Iwan, semalam dilansir kompas.com.

Baca Juga: Geger Keraton Solo: Cucu Pakubowono XIII Ngaku Ditodong Pistol Aparat, 4 Orang Dilarikan ke RS

Kombes Iwan juga menyebutkan, pihak Polres bakal minta kedua kubu untuk saling bicara. 

"Kami arahkan untuk masing-masing dari yang ada di Keraton ini yang mungkin untuk saling bicara disesuaikan secara kekeluargaan," katanya. 

"Insya Allah nanti mungkin ke depan, Senin, Selasa atau Rabu depan, akan kami coba undang untuk mediasi gitu ya," sambungnya. 

"Jadi kami arahkan untuk beliau-beliau yang memang jika memang ada mungkin komunikasi yang tersumbat agar beliau bisa menyelesaikan," ujarnya.

Baca Juga: Geger Keraton Solo di Jumat Malam: 50 Orang Ribut di Istana, Putri Keraton Terluka, Ini Kronologinya

Kapolres Solo itu lantas menyarankan persoalan tersebut diselesaikan secara baik-baik. 

"Di sini ini kan, semuanya keluarga artinya jika memang ada permasalahan, jika memang ada miskomunikasi. Kami menyarankan untuk diselesaikan secara baik-baik dengan komunikasi antarkeluarga," lanjutnya.

"Namun demikian jika memang ada hal-hal yang sekiranya itu dilaporkan kepada kami juga tindak pidana. Kita akan lanjut itu secara normatif untuk proses hukumnya," tutup mantan Dirlantas Polda DI Yogyakarta itu. 

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, geger terjadi di Keraton Kasunanan Solo pada Jumat (23/12) malam. Diduga 50 orang memaksa masuk dalam keraton dan bikin ribut.

Akibatnya, adanya sejumlah orang yang mengalami luka-luka usai peristiwa. Salah satu korban luka adalah putri kedua Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, GRAY Devi Lelyana Dewi.

Dalam pengakuannya, GRAY Devi Lelyana Dewi menjelaskan kronologi peristiwa geger di Keraton Solo itu.

Kejadian ini diduga karena 50 orang memaksa untuk mengunci Kamandungan atau akses pintu masuk Keraton Solo. Bahkan, diduga ada aparat yang menodongkan senpi ke salah satu cucu Pakubuwana XIII.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU