Geger Keraton Solo: Cucu Pakubowono XIII Ngaku Ditodong Pistol Aparat, 4 Orang Dilarikan ke RS
Peristiwa | 24 Desember 2022, 07:14 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Cucu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, BRM Suryo Mulyo mengaku ditodong senjata api dalam peristiwa kericuhan di keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Jumat (23/12/2022) malam.
Suryo mengaku, orang yang menodongnya dengan senpi menyebut dirinya sebagai anggota Polri yang berpakaian orang biasa.
Ia pun mempraktekkan ketika ia ditodong pistol dan disuruh diam, serta didorong-dorong oleh sosok mengaku sebagai anggota polisi itu.
"Saya diginiin (mengisyaratkan tangan seperti ditodongi senjata api) Isoh meneng ra mas (Anda bisa diam tidak, Mas-red). Ditodong didorong,” papar Suryo, Jumat (23/12) malam.
“Ojo peh aku nganggo klambi biasa terus kowe nyepelekke aparat (Hanya karena saya memakai baju orang biasa, terus Anda menyepelekan aparat?-Red) " tuturnya mengikuti perkataan pria tersebut.
Baca Juga: Geger Keraton Solo di Jumat Malam: 50 Orang Ribut di Istana, Putri Keraton Terluka, Ini Kronologinya
Cucu lain, BRM Yudhistira Rachmat Saputro, juga mengaku dipukul punggungnya. Lalu putri kedua Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi dipukul tangannya memakai bambu.
Diduga Bentrok Dua Kubu dalam Keraton
Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.00 WIB malam, diduga melibatkan lebih dari 50 orang.
Kericuhan di Keraton Solo itu diduga melibatkan sejumlah kerabat istana Keraton Solo.
Bentrok terjadi diduga antara kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA), atau yang selama ini dikenal sebagai kubu Gusti Moeng (putri PB XII).
Akibat geger Keraton Solo itu, 4 orang dilarikan ke Rumah Sakit Kustati dan dikabarkan mengalami bocor di kepala.
Baca Juga: Sempat Saksikan Gerhana Bulan Total di Lereng Lawu, Ini Detik-detik Wafatnya Adik Raja Keraton Solo
Kapolresta Solo Ingin Mediasi Dua Kubu, Dalami Dugaan Keterlibatan Anggota Polisi
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, pihaknya akan menindaklanjuti jika kalau memang ada bukti yang mengarah ke pidana.
Namun, ia tetap ingin kedua kubu dimediasi.
"Jika memang didapati kejadian yang mengarah ke pidana akan kami tindak lanjuti.
"Sampai dengan detik ini saya tidak bisa mengatakan berapa atau siapa korban luka luka atau tidak kami belum kami pastikan," jelas Kapolresta Solo.
Iwan juga mengatakan, akan menyelidiki dulu, apakah benar ada anggota kepolisian yang terlibat dalam ribut di keraton Solo ini.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari dua kubu yang diduga bentrok tersebut terkait geger di Keraton Solo.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/tribun solo