Cerita Ferdy Sambo Sudah 'PD' Skenario Sempurna, Tiba-tiba Hancur Setelah Ada Laporan soal CCTV
Hukum | 23 Desember 2022, 07:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa Ferdy Sambo mengaku sudah percaya diri alias PD skenario untuk menutup peristiwa penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah sempurna.
Ferdy Sambo mulai goyang saat anak buahnya Arif Rachman Arifin melaporkan terkait CCTV pos satpam yang merekam Brigadir J masih hidup. Arif menghubungi Sambo untuk laporan CCTV pada 13 Juli 2022.
Sebelumnya Sambo tidak berpikir ada hal yang tidak mendukung skenario tembak-menembak Bharada E dengan Brigadir J.
"Saya ketahuinya tanggal 13, subuh pak Arif telpon saya tapi saya masih istirahat, kemudian pagi hari saya telepon," ujar Ferdy Sambo saat menjadi saksi mahkota di sidang lanjutan obstruction of justice untuk terdakwa Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo, Kamis (22/12/2022).
Baca Juga: Akui CCTV Pos Security Runtuhkan Skenarionya, Sambo: Saya Tidak Menyangka
Sambo mengakui dirinya memerintahkan Chuck Putranto untuk menyalin dan melihat rekaman CCTV yang ada di sekitar TKP rumah dinas Duren Tiga.
Setelah persidangan berjalan Sambo baru mengetahui yang menyalin dan melihat rekaman CCTV yakni Baiquni Wibowo dan Arif Rachman.
"Saya tidak fokus pada CCTV karena saya tidak berpikir bahwa CCTV itu akan membuyarkan cerita yang saya bangun, karena tanggal 13 Juli baru saya ketahui dari Arif. Dia menyampaikan 'bang ini Yosua masih ada pada saat abang sudah masuk'," ujar Sambo.
"Berita atau pres rilis ini tidak sesuai dengan rekaman CCTV, kemudian saya kaget waktu itu karena tidak terpikir bahwa CCTV menyorot ke taman, ternyata korban masih berjalan di depan taman," kata Sambo.
Baca Juga: Hakim Cecar Ferdy Sambo soal Maksud Perintah Cek Rekaman CCTV
Lebih lanjut Sambo menjelaskan saat menerima laporan dari Arif, dirinya menanyakan siapa saja yang melihat rekaman CCTV tersebut.
Kala itu, sambung Sambo, Arif menjelaskan yang melihat rekaman adalah Arif Rachman, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo.
"Kemudian saya perintahkan kamu musnahkan dan hapus rekaman CCTV tersebut. Saya akan bertangung jawab. Saya pikir kalau tidak dimusnahkan ini pasti akan bisa diambil atau dilihat oleh orang lain selain mereka bertiga," ujar Sambo.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV