Pengamat Militer: Peluangnya Kecil bila Korps Marinir Jadi KSAL
Politik | 22 Desember 2022, 12:07 WIB"Tapi saya kira Presiden memahami bahwa pengisian jabatan KSAL bukanlah sekadar kebutuhan mengisi kekosongan. Pengisian jabatan KSAL terkait dengan kebutuhan pembinaan kekuatan, kesiapan operasional, pengembangan postur, doktrin, dan strategi serta operasi matra laut," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Sudah Kantongi Nama KSAL Pengganti Laksamana Yudo Margono
Selain itu, kata dia konsep perang laut dan perang udara bertumpu pada kekuatan alat utama sistem pertahanan atau alutsista satuan pemukul. Bila di udara yaitu pesawat tempur baik pesawat penyerang, pengadang dan pengebom.
"Nah kalau di laut itu misalnya fregat, korvet, kapal selam dan kapal cepat rudal (KCR). Kekuatan dan kemampuan alutsista tentu mengandalkan kemampuan awaknya, dalam hal ini pilot dan nakhoda (komandan kapal). Merekalah pengendali operasi pertempuran udara dan laut, seperti yang saya jelaskan di atas."
"Selain menjawab mengapa posisi KSAL secara tradisi diberikan pada korps pelaut, ini juga menjelaskan mengapa KSAU selalu diisi korps penerbang terutama pesawat tempur, meskipun ada beberapa yang berasal dari penerbang pesawat angkut," ujarnya.
Menurut dia, Presiden akan memilih dari sederet nama perwira tinggi bintang tiga aktif di jajaran TNI AL, siapa yang dianggap paling layak, paling sesuai kebutuhan TNI.
"Sekaligus cocok dengan keinginan Presiden, berdasarkan kecakapan, kekayaan pengalaman jabatan dan penugasan," ujarnya.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa usia, masa aktif, durasi kepemimpinan dan regenerasi juga merupakan aspek penting yang tak boleh luput dari pertimbangan.
Baca Juga: Calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Bocorkan Syarat Calon Penggantinya sebagai KSAL
"Pengisian jabatan KSAL juga merupakan bagian dari pembinaan karir personel, apresiasi prestasi, penyegaran dan pemantapan organisasi."
"Dengan demikian, Presiden perlu menimbang dengan seksama sebelum memastikan pilihannya. Bahwa meskipun chemistry dianggap penting, tapi kebutuhan organisasi jangan sampai terabaikan," ujarnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV