Viral Bos Perusahaan Diduga Aniaya Anak, Ini Tips Pilih Pasangan Agar Tak Terjadi KDRT
Sosial | 21 Desember 2022, 19:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Baru-baru ini tengah viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pria berinisial RIS diduga menganiaya anaknya di salah satu apartemen kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Video itu direkam dan diunggah oleh istri RIS, KE di akun Instagram miliknya. KE juga melaporkan RIS ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Kasus tersebut mendapat tanggapan dari Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. Arist mendesak agar segera menangkap ayah yang menganiaya anaknya itu.
"Karena bukti sudah ada, video sudah ada, maka Komnas Anak imbau Polres Jaksel untuk segera menangkap dan menahan bapak sebagai terduga pelaku," ujar Arist, Rabu (21/13/2022) dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Bos Perusahaan Diduga Aniaya Anaknya, Komnas PA Desak Pelaku Segera Ditangkap: Proses Lamban Sekali
Tips Memilih Pasangan agar Tak Terjadi KDRT
Psikolog klinis Annisa Prasetyo Ningrum dari Universitas Indonesia menegaskan KDRT tidak terjadi secara tiba-tiba dan pasti terjadi karena dipicu oleh sesuatu.
Oleh karena itu, Annisa menyarankan bagi calon pasangan suami istri untuk mengidentifikasi situasi yang berpotensi menjadi sumber konflik dalam rumah tangga, mulai dari kondisi keluarga, karakter, perbedaan sudut pandang hingga masalah finansial.
"Identifikasi situasi yang berpotensi jadi sumber konflik agar bisa menentukan langkah preventif dan hal-hal yang berpotensi konflik tersebut tidak sampai berujung kekerasan," kata anggota Ikatan Psikologi Klinis Jawa Barat, Selasa (11/10/2022), dikutip dari Antara.
Selain itu, ajak calon mempelai untuk konseling pranikah bisa mendapat arahan profesional lebih sadar dengan konsekuensi kekerasan di mata hukum.
"Hal ini diharapkan dapat memotivasi calon pasutri untuk berupaya agar tidak sampai menjadi pelaku atau korban KDRT," kata Annisa.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi Viral Aksi KDRT Suami di Tangsel: Pelaku Duga Istrinya Selingkuh
Sementara itu, Psikolog klinis Anggiastri Hanantyasari Utami dari Universitas Gadjah Mada mengatakan mengenali karakter diri serta mengenali pasangan sebelum menikah juga penting untuk mencegah terjadinya KDRT.
"Penting bagi calon pengantin mengetahui secara umum bagaimana hubungan pasangan dengan keluarganya dan bagaimana mereka berinteraksi dalam keluarga," ungkap Anggiastri.
Menurut Anggi, mengetahui cara interaksi pasangan dengan keluarga berhubungan dengan bagaimana seseorang belajar mengenai cara mereka menyelesaikan masalah.
Nantinya bisa diketahui, apakah pasangan lebih banyak menyelesaikan masalah dengan cara yang baik atau melibatkan agresivitas baik verbal maupun fisik.
Kemudian, lanjut Anggi, sejak awal calon pengantin harus secara tegas menentukan batasan toleransi ketika mereka menghadapi konflik.
Misalnya, kata Anggi, tegaskan bahwa perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga adalah hal fatal yang tak dapat diterima dalam pernikahan.
Penulis : Dian Nita Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.com/Antara