Psikolog Forensik Ungkap Profil Ferdy Sambo: Cerdas, Butuh Dukungan Orang Lain, Bisa Dikuasai Emosi
Update | 21 Desember 2022, 12:20 WIB"Dalam keadaan normal itu ada upaya-upaya rasional untuk mengendalikan diri, tapi di dalam situasi ada hal-hal yang memang mengganggu kondisi emosinya dan self-esteem (kepercayaan diri)-nya, ini yang kemudian bisa menjadi orang yang sangat dikuasai emosi," jawab Reni.
Baca Juga: Kriminolog Tepis Isu Pemerkosaan Putri Candrawathi, Pengacara Brigadir J: Pulihkan Martabat Keluarga
"Ada kebutuhan tinggi dukungan dari orang lain untuk mengambil keputusan besar, apakah bisa terefleksikan dari bekerja sama dengan orang-orang yang ia percayai?" tanya JPU di Pengadilan Negeri Jaksel dalam sidang kasus Brigadir J.
"Betul pak, bisa seperti itu bentuknya," jawab Reni.
"Artinya dia membutuhkan dukungan dan masukan dari orang-orang sekitarnya yang dia percaya untuk mengambil keputusan besar?" tanya JPU lagi.
"Bisa seperti itu," jawab Reni di sidang Ferdy Sambo Cs itu.
Baca Juga: Sambo Kerja Seperti Biasa Usai Tahu Isu Pelecehan Istrinya, Kriminolog: Pasti Pembunuhan Berencana
Sebelumnya, Reni menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 30 orang saksi, terduga korban, dan tersangka dalam kasus Brigadir J.
Ia menyebut, tim pemeriksa terdiri dari 12 orang yang merupakan anggota Apsifor dalam himpunan psikolog Indonesia. Tim tersebut melakukan pemeriksaan sejak 28 Juli hingga 24 Agustus 2022.
"Fokusnya adalah pada profil psikologis masing-masing pihak yang kemudian dikaitkan dengan perilaku yang terkait dengan perkara ini," kata Reni.
Ia juga menyatakan menggunakan pemeriksaan multimethod atau menggabungkan beberapa metode sekaligus dan tidak hanya menggunakan satu alat tes untuk mengukur kecerdasan serta kondisi emosi/psikososial dari para terdakwa.
Untuk mengurangi subjektivitas, kata dia, satu orang yang diperiksa akan bertemu beberapa orang dari 12 orang psikolog.
Baca Juga: Ahli Forensik Pemeriksa Pertama Beberkan Lintasan Peluru dari 7 Luka Tembak Masuk Tubuh Brigadir J
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV