Presiden Jokowi Minta Bawaslu Gesit Cegah Gesekan di Pemilu 2024, Jangan Cuma Tunggu Pengaduan
Rumah pemilu | 18 Desember 2022, 04:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu lebih gesit mencegah gesekan yang bisa menimbulkan benturan sosial.
Presiden mengingatkan salah satu kerawanan pada pemilu dan pilkada adalah soal politik identitas, politik SARA, dan hoaks.
Jika Bawaslu hanya bekerja saat terjadi pelanggaran, dan hanya pasif menunggu pengaduan maka terjadinya gesekan yang menimbulkan benturan-benturan sosial pasti terjadi.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Bawaslu berhati-hati mengenai hal tersebut dan harus segera memperingatkan pihak yang melakukan pelanggaran tersebut.
Baca Juga: Momen Jokowi Bernostalgia Pernah Grogi Dipanggil Bawaslu DKI Saat Pemilu!
"Gesekan sekecil apa pun segera selesaikan saat itu juga, jangan tunggu membesar," ujar Presiden Jokowi di acara Konsolidasi Nasional Bawaslu di Hotel Bidakara, Sabtu (17/12/2022).
Presiden Jokowi menyatakan Pemilu dan Pilkada 2024 akan menjadi pesta demokrasi terbesar dalam sejarah pemilu di Indonesia, dan mungkin terbesar di dunia karena dilaksanakan serentak dalam tahun yang sama.
Tidak hanya itu, jika dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya, Pemilu 2024 akan menjadi pekerjaan yang sangat besar dan yang terberat.
Untuk itu perlu kematangan persiapan yang sangat besar agar Pemilu 2024 bisa berjalan baik dan berkualitas.
Baca Juga: 4 Arahan Jokowi Jelang Pemilu 2024, Wanti-Wanti Bawaslu untuk Berhati-hati
Menurut Presiden Bawaslu juga harus punya indeks kerawanan pemilu, terutama di media sosial. Sebab medsos kerap menjadi ajang menyebarkan isu atau memanas-manasi masyarakat.
"Di dalam dunia nyata enggak ada apa-apa, ini dari mana kok ribut isu ini, medsos pasti, enggak ada yang lain," ujar Presiden.
"Peran Bawaslu menempati posisi yang sangat sentral untuk menjaga integritas pemilu, pengawasan harus dilakukan di semua tahapan pemilu. Seluruh prosesnya harus diawasi dengan sangat cermat, ditangani dengan sangat hati-hati, untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas," sambung Presiden Jokowi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV